jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama tim riset vaksin Covid-19 Universitas Airlangga dan RSU dr Soetomo bertemu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (3/5).
Dalam pertemuan itu mereka membahas pengembangan riset vaksin Merah Putih yang diinisiasi Unair
Khofifah mengatakan tahapan produksi vaksin itu terdiri dari tiga bagian yakni skala laboratorium, pilot, dan industri. Targetnya diharapkan selesai Desember 2021.
Menurut tim riset Unair, skala laboratorium hingga menghasilkan seed (benih vaksin), pilot melakukan uji tantang dari beberapa varian corona yang sudah ditemukan pada pasien Covid-19 di Indonesia, Inggris, dan India.
Beberapa varian itu kemudian diuji coba kepada hewan kecil Mencit dan hewan besar Maccaca (kera). Terakhir skala industri dilakukan mitra industri PT Biotis Pharmaceutical termasuk kesiapan standar produksinya.
"Prinsipnya Pemprov Jatim siap mendukung suksesnya riset ini sampai final," ujar dia.
Di tempat yang sama, tim riset vaksin Merah Putih Ni Nyoman mengatakan dosis kedua sudah diberikan Mencit dan sedang diobservasi. Minggu depan rencananya akan memulai pemberian dosis pertama ke Maccaca.
"Selama riset, para peneliti juga mengkaji apakah vaksin layak digunakan atau memiliki efek samping tertentu," ujar dia.
Jika ketiga tahapan produksi vaksin dinyatakan siap, tahap selanjutnya adalah fase uji klinis yang terbagi menjadi empat tahapan.
Tim riset lainnya Cita Rosita menjelaskan, pada tahap uji klinis fase pertama vaksin disuntikkan ke beberapa sukarelawan (orang dewasa) dalam kondisi sehat. Hal tersebut dilakukan untuk menguji keamanan vaksin Covid-19 dalam tubuh manusia.
"Jika dinyatakan aman dan efektif, vaksin tersebut dapat memasuki uji klinis fase kedua," tuturnya.
Kemudian dilanjutkan ke banyak sukarelawan agar sampel yang diperoleh lebih beragam. Selanjutnya peneliti memantau respons kekebalan tubuh penerima vaksin apakah terdapat efek samping salam jangka waktu lama.
"Pada tahap ini mengingat situasi mendesak dan emergency karena pandemi, vaksin sudah bisa mendapatkan izin edar (UEA) dari BPOM untuk diberikan kepada manusia," imbuh dia.
Khofifah menambhakan, setelah uji klinis fase ketiga selesai terakhir pengawasan pemasaran. Agar cepat diproduksi, pemerintah melalui Menko Marves mengagendakan rapat periodik setiap bulan agar target produksi vaksin sesuai rencana.
"Kalau bisa Desember sudah selesai sehingga awal tahun 2022 sudah bisa diproduksi," kata khofifah. (mcr12/jpnn)
BACA JUGA: Bertemu Rektor Unair, Dirjen Dikti Singgung Vaksin Merah Putih
Redaktur & Reporter : Arry Saputra