Vaksin Palsu Ditemukan, BPOM: Yang Bahaya Itu...

Selasa, 28 Juni 2016 – 18:17 WIB
Ilustrasi

jpnn.com - JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bahdar Johan mengatakan, hasil pemeriksaan sementara memperlihatkan terdapat kandungan tuberculid, dalam vaksin palsu.

Kandungan itu dalam jumlah di bawah 0,5 miligram dan dikategorikan masih aman bagi tubuh. Namun bila kandungannya lebih, bisa menyebabkan demam dan infeksi berat karena bakteri yang terkandung dalam larutannya.

BACA JUGA: Vaksin Palsu Beredar, Ini Yang Dilakukan BPOM

"Dalam jumlah tertentu masih aman. Tapi intinya, yang bahaya itu orang di vaksin agar terlindungi, tapi ternyata tidak dilindungi (kalau vaksinnya palsu,red). Anak kita pikir sudah dilindungi dengan vaksin polio, tapi ternyata kena polio," ujar Bahdar, Selasa (28/6).

Karena itu, penanganan menyeluruh terhadap vaksin palsu, kata Bahdar, perlu dilakukan secara maksimal dengan bekerjasama dengan berbagai pihak. Pasalnya, dari tampilan yang ada, sangat sulit membedakan mana vaksin palsu dengan yang asli. Apalagi kemasan yang digunakan juga merupakan kemasan asli hasil limbah.

BACA JUGA: BPOM: Kalau Dinilai Lalai, Alhamdulillah

Hasil penelusuran yang dilakukan dari sejumlah daerah, pihaknya menemukan sejumlah vaksin yang mencurigakan dari 28 sarana pelayanan kesehatan di sembilan wilayah cakupan pengawasan Balai Besar POM di daerah. Daerah itu yakni, Pekanbaru, Serang, Bandung, Yogyakarta, Denpasar, Mataram, Palu, Surabaya, dan Batam.

Namun, meski belum menyebut vaksin-vaksin itu palsu, namun indikasinya kata Bahdar cukup kuat. Karena dibeli dari jalur tak resmi dengan harga yang jauh lebih murah. Saat ditanya nama-nama sarana pelayanan kesehatan itu, Bahdar hanya menyebut umumnya rumah sakit swasta, klinik dan rumah sakit bersalin.(gir/jpnn)

BACA JUGA: Luhut Fokus di Pemerintahan, Nusron Pilih Rangkap Jabatan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Susunan Pengurus Golkar yang akan Diteken Menkumham


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler