Vaksinasi Merdeka Aglomerasi Milik Polda Metro Resmi Ditutup, Ini Penjelasan Irjen Fadil

Selasa, 05 Oktober 2021 – 22:15 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Aglomerasi yang berlangsung selama sepuluh hari di wilayah Bekasi Kabupaten, Bekasi Kota, Depok, Tangerang Kota, dan Tangerang Selatan, resmi ditutup oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Senin (4/10).

Penutupan pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan secara online dan offline itu dihadiri oleh para kapolres, pimpinan daerah serta para relawan. 

BACA JUGA: HUT Ke-76 TNI, NTB Serahkan Kado 70 Persen Vaksinasi Loteng

Pada kesempatan itu, Irjen Fadil mengatakan Vaksinasi Merdeka bukanlah sebuah event, atau program, tetapi sebuah metode penyelenggaraan vaksinasi yang bertumpu pada kerelawanan, kedermawanan, dan kepemimpinan.

Metode itu, kata dia dinilai mampu menjawab kebutuhan vaksinasi yang mudah diakses publik, murah dalam operasional pelaksanaanya, dan masif diselenggarakan di tiap wilayah.

BACA JUGA: Siap Beri Vaksin untuk Ribuan Warga Berau, TNI AU Kerahkan 95 Nakes

Orang nomor 1 di Polda Metro Jaya itu menyebut keunggulan dari pelaksanaan avaksinasi Merdeka tahap II itu adalah hadirnya Platform Digital yang dibangun anak-anak bangsa dari PT Telkom Indonesia.

Platform itu berfungsi untuk melakukan proses perekrutan, manajemen relawan dan gerai serta laporan performa gerai yang real time, selama 24 jam penuh, dimana pun berada. 

BACA JUGA: Jokowi Senang Lihat Antusiasme Masyarakat Papua Barat Ikuti Vaksinasi

Pembuatan aplikasi digital Vakasinasi Merdeka yang bisa diunduh di Google Playstore dan App store ini, merupakan manifestasi arahan Kapolri terkait dengan Program Kepolisian yang Presisi yaitu Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan di era Police 4.0.

“Vaksinasi Merdeka Aglomerasi ialah pelaksanaan seri kedua dari Vaksinasi Merdeka," kata Fadil dalam keterangannya, Selasa (5/10).

Adapun, pelaksanaan vaksimasi pertama dilakukan di DKI Jakarta dan berhasil mendorong capaian angka vaksinasi di Jakarta hingga 107 persen, di hari terakhir pada 17 Agustus 2021.

"Bila pimpinan daerah menilai metode Vaksinasi Merdeka ini bermanfaat, maka layaknya sebagai cetakan, silakan digunakan cetakan  Vaksinasi Merdeka ini untuk melanjutkan program vaksinasi berikutnya di masing-masing wilayah,” ujar Fadil.

Kepala Posko Vaksinasi Merdeka Polda Metro Jaya Supriyanto mengatakan Vaksinasi Merdeka Aglomerasi selama sepuluh hari telah memberikan kontribusi lebih dari 61,72 persen di lima wilayah penyanggah.

Capaian tertinggi sebesar 72,64 persen di Bekasi Kabupaten, disusul Tangerang Kota sebesar 72,37 persen.

Sementara itu, Ketua Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka Devie Rahmawati mengatakan Vaksinasi Merdeka Aglomerasi ini merupakan metode yang menjadi terobosan strategis.

Pasalnya, kata dia, biaya penyelenggaraan yang efisien. 

"Memang vaksin untuk masyarakat seluruhnya gratis. Namun, tidak semua biaya penyelenggaraan vaksinasi yang efisien," kata Devie.

Pada program milik Irjen Fadil itu hanya mematok biaya penyelenggaran untuk menyuntikkan satu individu Rp.5 ribu hingga maksimal Rp20 ribu. 

Dia mengaku berdasar studi yang dilakukan dengan metode wawancara kepada pihak penyelenggara, pelaksanaan vaksinasi yang tidak menggunakan metode Vaksinasi Merdeka, biaya penyelenggaraan yang dibutuhkan mencapai Rp100 ribu-Rp170 ribu per suntik untuk tiap individu.

“Efisiensi biaya penyelenggaraan ini dapat terjadi karena metode Vaksinasi Merdeka mensyaratkan sembilan pilar di antaranya pelaksanaan yang terdesentralisasi di lebih dari 900 titik," kata Devie. (cr3/jpnn)


Redaktur : Natalia
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler