jpnn.com - jpnn.com - Aksi tragis Romeo and Juliet pada malam menjelang Valentine's Day dilakukan sepasang kekasih di Bali.
Mereka adalah I Nengah Asih, 38, dan Ni Ketut Pratiwi, 18.
BACA JUGA: Razia di Hari Valentine, Pelajar Mesum di Hotel Mahal
Bedanya, jika Romeo-Juliet bunuh diri dengan minum racun, mereka mengakhiri hidup dengan menceburkan diri ke danau Batur yang dalam dan dingin pada Senin (13/2).
Pasangan kekasih yang cintanya diduga tak direstui pihak keluarga itu ditemukan tak bernyawa pada Senin pukul 20.30 Wita oleh petugas gabungan Polres Bangli.
BACA JUGA: Ckck..15 Pasangan Alay Rayakan Valentine Sambil Indehoi
Saat ditemukan, jasad keduanya masih terikat selendang hijau dan sudah kaku.
Berdasar keterangan sumber, sejoli yang mengakhiri hidup dengan bunuh diri itu sudah lama menjalin hubungan.
BACA JUGA: Ya Allah Tuhan YME...Ratusan Jomblo Tertipu Valentine
Kanitreskrim Polsek Kintamani AKP Dewa Gede Oka seizin Kapolsek Kompol Gede Sumena menyatakan, berdasar keterangan Ni Nengah Sutri, saksi yang merupakan kakak ipar korban, sebelum kejadian, korban Nengah Asih mengirim pesan singkat lewat ponsel kepada Sutri.
"Korban (Nengah Asih, Red) meminta Sutri memberi tahu Komo (kerabat, Red) untuk mengambil mobil miliknya di dermaga Kedisan (Danau Batur)," ujar AKP Oka kemarin (14/2).
Saat memperoleh pesan singkat tersebut, Sutri heran. Tidak biasanya Asri berkata seperti itu.
Akhirnya, dia mencoba menghubungi adik iparnya. Namun, tidak ada jawaban.
"Saksi yang curiga mengecek langsung ke Dermaga Kedisan bersama Komo. Sesampai di parkiran dermaga, saksi menemukan mobil korban dalam keadaan tidak terkunci," ujar Oka.
Karena mobil Daihatsu Taft GT bernopol DK 699 CN milik korban tidak terkunci, kedua saksi berusaha membuka pintu mobil untuk mengetahui apa yang terjadi.
"Saat dicek, di dalam mobil ditemukan dua HP dan surat wasiat yang ditulis korban," terangnya.
Pesan terakhir itu ditulis dengan tinta hitam di secarik kertas. Namun, tulisan korban tidak jelas terbaca.
Intinya, korban Asih menegaskan bahwa dia mencintai Ni Ketut Pratiwi, kekasihnya, dan tidak memakai guna-guna untuk mendapatkan cintanya.
Surat wasiat itu berisi: Baang nang Les ne njep mbok. Bli cang sing taen ngaliang Wi (korban Pratiwi, Red) boye-boye. Demen cange tulus jak Wi. Cang sing ada keneng nyengahang keluargan beline. Cang ngidih pelih ken keluargan geline saje cang peling. (Cang sing taen ngaliang wi guna-guna).
Di tengah tulisan, ada sekitar sepuluh kata yang dicoret korban.
Setelah menemukan surat tersebut, Sutri langsung panik. Dia melaporkan kejadian itu ke Polsek Kintamani.
Tak berselang lama, sekitar pukul 17.00 tim gabungan Polsek Kintamani yang di-back up Buser Polres Bangli menyisir lokasi.
Beberapa saksi melihat dua sejoli tersebut menuju danau. "Selanjutnya, kami melakukan pencarian ke danau dan kami temukan pada pukul 20.30," jelasnya.
Jasad keduanya yang mengambang ditarik ke tepi danau.
Saat dievakuasi, jasad tersebut sudah kaku dengan posisi berpelukan dan terikat selendang hijau. Lantas, jasad itu dibawa ke RS Bangli.
Dari hasil olah TKP, diduga kuat korban sengaja bunuh diri dengan mengikatkan diri antara keduanya.
"Diduga, keduanya nekat bunuh diri karena hubungan asmaranya tidak direstui pihak keluarga," ungkapnya.
Dua orang itu memang berpacaran. Hanya, I Nengah Asih memiliki istri dan telah menikah selama 14 tahun.
Namun, dia belum dikarunai anak. Perkawinan Asih disebut-sebut tidak harmonis sehingga dia pisah ranjang.
Sementara itu, Ni Ketut Pratiwi masih berstatus pelajar SMA di Bangli. (dra/c21/ami/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AirAsia Beri Kejutan Bagi Penumpang
Redaktur & Reporter : Natalia