BACA JUGA: Roy Antar Blazers Tekuk Phoenix Suns
Yang paling mengjutkan adalah, Raksasa Rusia itu hanya menang angka untuk mempertahankan gelarnyaBACA JUGA: Lawan Thailand, Indonesia Harus Menang
Dalam pertarungan 12 ronde memperebutkan sabuk tersebut, Minggu (21/12) dini hari WIB, "si Raksasa Rusia" itu menang angka.Valuev gagal menunjukkan penampilan terbaiknya dan memanfaatkan keunggulan fisiknya dalam pertarungan yang beerlangsung di Hallenstadion, Zurich (Swiss) itu
BACA JUGA: Penghargaan Ganda di Akhir Tahun
Dalam pertarungan yang membosankan itu, satu wasit memberikan nilai imbang 114-114 serta dua lainnya memenangkan Valuev dengan angka 116-112 dan 115-112.‘’Dia adalah lawan yang tangguh dan berusaha keras untuk meraih kemenangan,’’ ungkap Valuev yang menyabet gelar itu setelah menaklukkan John Ruiz pada Agustus lalu’’Dia lawan yang tangguh dan membuat saya bekerja sangat keras untuk menang,’’ puji Valuev seperti dikutip AFP‘’Duel yang penuh tantangan dan alotKecepatan pukulannya sulit dipercaya,’’ sambung petinju berusia 35 tahun itu‘’Saya bangga bisa berduel dengan dia,’’ lanjutnya
Valuev kini menambah statistiknya menjadi 50-1-0 (34 KO)Berikutnya, dia dihadapkan pada pertarungan melawan mantan juara WBA Ruslan Chagaev di bulan Juni 2009Chagaev adalah satu-satunya petinju yang pernah menaklukkan raksasa dari Rusia itu, pada 14 April 2007.
Selain itu, kemenangan Valuev juga membuat sebuah pertarungan unifikasi gelar di kelas berat semakin dekatItu juga mberarti semakin dekatlah pertarungan impian antara Valuev dengan dua Klitschko, Wladimir dan Vitali, yang bila digabungkan memiliki empat sabuk juara lainnyaWladimir dan Vitali memang sudah lama Valuev untuk merampas gelar WBA.
Sebaliknya, Holyfield yang dalam kariernya menaklukkan petinju-petinju top seperti Riddick Bowe, Mike Tyson, George Foreman dan James "Buster" Douglas di era 1990-an, gagal membuat sensasiSebelumnya, petinju dengan rekor 42 kali menang (27 KO's), dua seri dan 10 kalah dari 54 pertarungan, ingin membuat rekor menjadi juara dunia tertua (46 tahun) dan juara lima kali di kelas berat selama 24 tahun bertinju‘’Tentu saja saya kecewaSaya pikir sudah melakukan yang terbaik untuk menangTapi kini, saya harus pulang dan memikirkan tentang masa depan,’’ ungkap Holyfied yang mendapat bayaran 700 ribu Euro dari duel tersebut.
Tapi, Holyfield justru mempertegas niatnya untuk tak segera menggantung sarung tinju‘’Saya tak pernah ragu pada diri saya, ini menjadi sebuah sejarah bahwa saya telah membuktikan perjataan orang-orang adalah salahSaya rasa saya menangSaya tetap ingin bertarung dan mencoba bertarung untuk merebut gelar lagi,’’ tambahnya
Tak diunggulkan dan diragukan, tak membuat Evander Holyfield kehilangan nyaliDia memberi kesulitan besar pada Si Raksasa Rusia Nikolai ValuevItu tak lepas dari dukungan yang luar biasa dari penonton kepadanya.
Meskipun bukan di AS, nama besar Holyfield masih terlihat sangat berpengaruhBuktinya, dia dielu-elukan penonton yang memadati Hallenstadion, ZurichMereka (penonton) terus meneriakkan ‘’Holyfield, Holyfield!’’
Kekhawatiran akan minimnya minat publik terhadap pertarungan itu pun tak terbuktiSebanyak 12.500 tiket yang disediakan, ludes terjualSebagian besar di antara penonton, seperti yang terbukti saat duel berlangsung, menjadi pendukung bagi HolyfieldBendera Amerika Serikat (AS) pun banyak dikibarkan di tribun penontonSetidaknya, itu membuktikan bahwa publik AS merindukan gelar kelas berat segera kembali ke AS.
Tak hanya dalam satu atau dua kesempatan teriakan dukungan kepada Holyfield terdengar, melainkan hampir sepanjang 12 ronde berlangsungNamun setelah melewati pertarungan selama 12 ronde, Holyfield harus menerima kenyataan pahitDua hakim memberikan kemenangan kepada Valuev sehingga sabuk juara WBA tetap melingkar di pinggang petinju berusia 35 tahun tersebut.
Setelah pengumuman, bukan sorakan pendukung Valuev yang mendominasiKoor cemoohan yang lebih dominanSelanjutnya, teriakan ‘’Holyfield, Holyfield!’’ mengiringiPetinju berjuluk The Real Deal itu pun menyambutnya dengan memberi penghormatan yang kemudian disambut dengan tepuk tangan penonton‘’Saya merasa menang mengetahui sambutan mereka,’’ ujar Holyfield.
Perasaan yang sama juga menghinggapi kubunyaBagi mereka, hasil pengumuman perhitungan poin tak mencerminkan pertandingan di atas ring‘’Saya tidak tahu yang mana yang mereka lihatTapi Valuev tidaklah menang,’’ kata pelatih Holyfield, Tommy Brooks mengomentari hasil penghitungan poin‘’Evander tampil sangat baik dan dia memenangi pertarungan iniPerforma yang luar biasa dari dia,’’ tambahnya.
Manajer Holyfield, Kenneth Sanders, juga langsung mengatakan bahwa dia ingin laga ulang di tempat yang sama tahun depanNamun, pernyataannya itu belum mendapatkan sambutan positif dari kubu Valuev
Manajer Valuev, Wilfied Sauerland, membantah bahwa kemenangan petinjunya kontroversialDia mengakui keputusan hakim sangat ketatSebuah skor seri memang layak, tapi Holyfield pun dipandangnya tak layak menang‘’Dia memenangi enam ronde pertama dan Nikolai memenangi sisanya,’’ paparnya‘’Nikolai seorang juara, dan di enam ronde terakhir Holyfield tidak bertarung seperti seorang penantangDia tidak mencoba memukul Valuev dan hanya menari-menari dan memutari ringBukan begitu caranya memenangi gelar juara,’’ lanjutnya. (ady)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nova/Lilyana Melaju Sendiri
Redaktur : Tim Redaksi