LONDON - Edwin van der Sar harus menutup lembaran karirnya di lapangan hijau dengan catatan pahit. Di pengujung karirnya, kiper 40 tahun itu harus merasakan kegetiran karena gagal mengangkat trofi Liga Champions. Ironisnya, pada laga terakhirnya pula Van der Sar harus tiga kali memungut bola dari gawangnya
"Menurut saya, ini adalah hasil pertandingan yang tidak diinginkan
BACA JUGA: Fans United Kalah Suara
Selalu tidak tidak pernah menyenangkan untuk kalah," kata Van der Sar kepada BBC."Namun, kehidupan terus berjalan. Matahari masih bersinar besok
Banyak yang menilai, kekalahan United tak lepas dari blunder Van der Sar. Pasalnya, kiper asal Belanda ini gagal mengantisipasi tendangan jarak jauh Lionel Messi pada menit ke-54
BACA JUGA: Dari Mascherano untuk Liverpool
Gol ini membuat Setan Merah tertinggal dengan skor 2-1Pada menit ke-69, Van der Sar kembali gagal menjangkau tendangan terukur David Villa yang mengarah ke tiang jauh. Menanggapi tudingan tersebut, Van der Sar mengaku pasrah jika dia harus disalahkan. Tapi, menurutnya, kekalahan United kemarin merupakan kesalahan seluruh pemain.
"Kami membuat satu atau dua kesalahan dan mereka menghukum Anda," kata Van der Sar seperti dilansir goal
BACA JUGA: Persipura Terancam Tampil Pincang
"Saya tidak tahu apakah saya bisa mencegah gol MessiSaya pikir saya sudah berada di posisi yang bagus, tapi saya pikir Villa telah menghalangi pandangan saya," kilahnyaSebetulnya, pemain senior yang merasakan kepedihan di akhir laga final kemarin bukan hanya Van der Sar. Dua koleganya Ryan Giggs, 37 dan Paul Scholes, 36 juga bersedih. Keduanya, terutama Scholes juga dikabarkan bakal pensiun. Scholes sendiri hanya tampil selama 13 menit. Tapi, Scholes lebih beruntung ketimbang Dimitar Berbatov. Jangankan menginjak rumput Wembley, nama Berbatov bahkan tidak tercantum dalam line up Manchester UnitedFakta itulah yang kembali memunculkan spekulasi apabila Berba - sapaan akrab Berbatov - bakal meninggalkan United musim panas nanti.
Dalam line up kemarin, Ferguson justru memilih striker kadaluwarsa Michael Owen dibandingkan Berba yang notabene top scorer Premier League dengan 20 gol ituFerguson pun memberikan penjelasannya"Untuk Berbatov memang sebuah keputusan sulitSaya mungkin menemukan komposisi pemain starter kami di final, tapi menentukan komposisi pemain cadangan sangat-sangat sulit," urainya di Daily Telegraph.
"Yang jelas, saya memilih menempatkan banyak pemain tengah karena itu adalah posisi yang sangat penting menghadapi BarcelonaKarena itu, saya berjudi dengan hanya memilih cadangan satu pemain belakang (Chris Smalling) dan satu pemain depan, serta harus memilih antara Berba atau Owen," imbuh pelatih yang akrab disapa Fergie itu.
Fergie akhirnya memilih Owen karena menganggap eks striker Liverpool dan Real Madrid punya pengalaman untuk mencuri gol di menit-menit akhir. (dns/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Platini Fokus ke UEFA
Redaktur : Tim Redaksi