Varian Baru COVID-19 Bisa Menginfeksi Orang yang Telah Divaksinasi? Ini Kata Pakar

Minggu, 13 Juni 2021 – 21:19 WIB
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) sekaligus Dokter RSU dr Soetomo Surabaya Dr Agung Dwi Wahyu Widodo. Foto: Dokumen Pribadi untuk JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Beberapa waktu lalu, tiga tenaga kesehatan (nakes) di Bangkalan meninggal dunia terkonfirmasi positif Covid-19.

Sejumlah pakar menduga mereka terpapar varian baru yaitu B117 yang kini disebut Alpha dan B1351 Beta.

BACA JUGA: Satgas Yakin Kenaikan Kasus tak Berhubungan dengan Varian Baru Covid-19

Pakar Imunologi Universitas Airlangga (Unair) Dr Agung Dwi Wahyu Widodo mengatakan, seseorang dapat mengalami reinfeksi. Hal itu terjadi karena beberapa sebab. 

Pertama, antibodi yang dihasilkan vaksin belum tinggi, sehingga gagal menetralisir virus yang masuk. 

BACA JUGA: Hasil dari Pos Penyekatan di Suramadu, 25 Orang Diduga Terinfeksi Varian Baru Covid-19

"Walaupun sedikit, bisa terjadi reinfeksi pada varian Alpha dan Beta," jelas dia, Minggu (13/6).

Kedua, orang tertentu kemungkinan tidak menghasilkan antibodi yang terlalu tinggi. Akhirnya virus dapat bertahan dan menimbulkan infeksi. 

BACA JUGA: Klaster Pesantren di Surabaya Berawal dari 2 Santri Asal Madura, Dicurigai Varian Baru

Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Unair itu mengataka Hong Kong dan beberapa negara Eropa serta Amerika menemukan bahwa ternyata virus yang menginfeksi setelah vaksinasi atau reinfeksi adalah virus yang berbeda varian.

“Meski sudah divaksin, karena coronavirus-nya beda varian, maka bisa terjadi proses reinfeksi tadi,” tambah dia.

Terkait efikasi vaksin pada varian baru, Agung menyampaikan secara umum varian Alpha dapat dinetralisir hampir semua vaksin. Untuk varian Beta, banyak vaksin mengalami proses penurunan efikasi.

“WHO menyebutkan bahwa efikasi vaksin beragam antara satu orang dengan yang lain bagaimana responnya terhadap varian tadi,” terang Dewan Pakar Satgas Covid-19 IDI Jatim itu.

Agung mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir tentang efikasi dari vaksin yang diberikan di Indonesia. Sebab, Sinovac masih dapat digunakan pada kedua varian tersebut. (mcr12/jpnn) 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler