jpnn.com, RIYADH - Kekhawatiran akan varian baru virus corona membuat banyak negara menutup perbatasannya, termasuk Arab Saudi.
Kementerian Dalam Negeri Saudi hari ini, Senin (28/12), mengumumkan diperpanjangnya larangan masuk ke wilayah kerajaan tersebut baik dari jalur darat, laut dan udara untuk seminggu ke depan.
BACA JUGA: Pernyataan Tegas Arab Saudi soal Palestina, Israel Pasti Kecewa
Kementerian mengatakan sedang mengevaluasi situasi saat ini sambil mengizinkan warga negara asing meninggalkan Arab Saudi dan mengizinkan masuk untuk kasus-kasus luar biasa.
Sejauh ini belum ada informasi apakah Saudi akan kembali membekukan perjalanan umrah.
BACA JUGA: Arab Saudi dan Zionis Bersekutu Menghabisi Ilmuwan Kebanggaan Republik Islam Iran?
Arab Saudi menerima dua pengiriman vaksin COVID-19 pada Rabu (16/12) dan akan mulai mendistribusikannya kepada masyarakat tiga hari ke depan, kata Menteri Kesehatan Tawfiq al-Rabiah dan stasiun TV pemerintah, Rabu.
Menkes meminta warga negara dan masyarakat Saudi agar melakukan pendaftaran sebagai penerima vaksin.
BACA JUGA: Setelah Pertemuan Rahasia di Saudi, PM Israel Bakal Kunjungi Negara Arab Ini
Pihaknya juga kembali menegaskan bahwa vaksin akan diberikan secara gratis ke seluruh wilayah Arab Saudi.
Menkes al-Rabiah tidak menyebutkan jumlah vaksin yang telah diterima atau vaksin mana yang bakal dibagikan.
Pekan lalu, otoritas Arab Saudi mendaftarkan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech untuk diimpor dan digunakan di negara tersebut.
Stasiun TV milik pemerintah TV Al Arabiya pada Rabu melaporkan bahwa vaksin yang tiba di kerajaan tersebut adalah vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil