Vasektomi Kurang Diminati Pria

Selasa, 06 Juli 2010 – 14:42 WIB
SOLO - Program Keluarga Berencana (KB) di Kota Solo masih dipandang sebelah mataBanyak masyarakat yang memilih mengikuti program KB dengan menggunakan kondom daripada vasektomi.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Anak, Keluarga Berencana (Bapermas) Widdi Srihanto mengatakan, kesadaran masyarakat Solo untuk mengikuti program KB dinilai masih rendah, terutama kaum adam

BACA JUGA: Makam Gus Dur Dibanjiri Peziarah

"Tahun ini saja kami belum mendapatkan seorang laki-laki yang bersedia melakukan vasektomi," ujarnya kepada Radar Solo saat ditemui di ruang kerjanya kemarin (2/7).

Dalam tahun ini saja, pihaknya menargetkan 16 laki-laki yang mau divasektomi
Namun terget tersebut hingga sekarang belum dapat dipenuhi

BACA JUGA: Skandal Dibalik Gerakan Anti Tembakau Global

Pihaknya meyakini dan pesimis target tersebut akan terpenuhi hingga akhir tahun ini
Pasalnya, banyak laki-laki lebih memilih mengikuti program keluarga berencana dengan menggunakan kondom.

Dari data Bapermas, hingga bulan ini jumlah peserta KB mencapai 271 orang

BACA JUGA: Ketika Perusahaan Farmasi Membeli Lembaga Publik

Widdi yakin, jumlah tersebut akan bertambah lantaran program KB menggunakan alat kontrasepsi berupa kondom bukan vasektomiKeengganan laki-laki untuk menggunakan alat kontrasepsi berupa vasektomi disebabkan oleh faktor pandangan yang keliru terhadap program KB"Penggunaan alat kontrasepsi dianggap urusan perempuanPadahal sebenarnya program KB ini ditujukan bagi semua pasangan usia subur, baik suami maupun istri," papar Widdi.

Jumlah perbandingan peserta KB yang dimiliki pemkot menunjukkan kaum perempuan lebih banyak ketimbang laki-lakiSampai bulan ini saja, data yang diperoleh jumlah peserta KB yang memilih menggunakan kontrasepsi suntik mencapai 2.943 orangSedangkan jumlah peserta KB yang bersedia untuk melakukan tubektomi mencapai 187 orang.

Lebih jauh dikatakan, target pemkot terkait program KB untuk tahun ini adalah 11.281 orangJumlah tersebut belum terpenuhi lantaran kuota peserta KB belum ada 50 persen"Dari target peserta KB 11.281 orang tahun ini, kami hanya mampu memperoleh 4.767 orang," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Keluarga Berencana Anggraheni Purwanti menambahkan, kesadaran masyarakat tentang pentingnya KB masih rendahPihaknya hingga kini juga kesulitan dalam mencari peserta KB baru"Selain itu, jumlah penyuluh KB kami rasa masih kurang," terangnyaJumlah penyuluh yang dimiliki pemkot sekitar 43 orangJumlah ini dirasa kurang lantaran jumlah kelurahan di Solo 51 kelurahanIdealnya, penyuluh KB ini satu orang per kelurahanHal ini menyebabkan dirinya meminta BKD untuk menambah jumlah personil pada saat penerimaan CPNS ke depan(rdo/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pat Gulipat Perusahaan Farmasi AS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler