JAKARTA - Pernyataan PSSI yang menyatakan bahwa pelatih fisik andal asal Belanda Raymond Verheijen akan menangani timnas dalam dua sampai tiga pekan ke depan ternyata hanya "pencitraan" belakaSebab, mantan asisten pelatih timnas Belanda, Rusia, dan Korea Selatan, FC Barcelona, Zenit saint Petersburg, Chelsea, dan Manchster City itu hanya sehari saja member materi latihan kepada timnas Merah Putih.
Verheijen datang ke Solo Sabtu sore (13/8) dan kemarin sudah meninggalkan Indonesia
BACA JUGA: Chelsea Butuh Dua Pemain Tengah
Dia kembali ke Wales untuk melaksanakan kewajibannya sebagai asisten pelatih timnas di sanaBACA JUGA: Optimis Merger
"Sebenarnya saya ingin bergabung dengan Indonesia saat melawan Iran dan Bahrain
BACA JUGA: Penonton Membeludak, Pasang Layar Lebar
Desy Cristina, media officer timnas mengatakan, sepeninggal Verheijen jajaran pelatih akan menerapkan beberapa metode titipan Verheijen selaku konsultan fisik sementara timnas seniorMenurut dia, meski sudah kedatangan pelatih fisik papan atas dunia, Raymond Verheijen, jajaran pelatih timnas meyakini bahwa tugas utama saat ini selain meminimalisir unnecessary errors pemain di lapangan, yaitu seputar perbaikan fisik pemain yang masih belum maksimal.
Menurut asisten pelatih timnas senior, Liestiadi, ada sekitar 20 persen pemain timnas yang fitness level-nya masih berada di bawah rata-rataKarena itu, program latihan yang efektif dan terinci sangat dibutuhkan
"Jika dibandingkan dengan level tim Pra Piala Dunia benua Asia lainnya, kita masih berada di level medium, semetara lawan sudah berada di level tinggiDalam artian, kita butuh meningkatkan stamina hingga naik minimal 30 persen dari sekarangKarena itu, normalnya kita butuh dua kali sesi latihanSaat ini tim pelatih mempersiapkan program latihan yang efektif untuk dilakukan sekali sehari, agar pemain tetap fit di bulan Ramadhan seperti saat ini," ujar Liestiadi
Metode latihan fisik Verheijen sabtu sore lalu yang menekankan pada small games, pressure, fighting for the ball dan ball transition sendiri diakui pemain tengah timnas Ahmad Bustomi sangat membantu"Dia mengatakan bahwa kami juga butuh strong mentalityJadi di saat kondisi fisik kita drop, kita bisa tetap fight hingga menit 90 di lapangan dan juga mengingatkan betapa pentingnya transisi dari bertahan ke menyerang dan juga sebaliknya," ujar pemain asal klub Arema Malang tersebut(ali/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Deltras Dekati Pemain Asing
Redaktur : Tim Redaksi