jpnn.com, MANCHESTER - Gelandang Paris Saint-Germain Marco Veratti mengatakan kartu merah yang diterima rekannya Angel Di Maria dalam leg kedua semifinal Liga Champions melawan Manchester City, di Etihad, Rabu (5/5) meruntuhkan kepercayaan diri tim.
Seperti di leg pertama, PSG dipaksa menuntaskan pertandingan leg kedua hanya dengan sepuluh pemain setelah Di Maria menerima kartu merah pada menit ke-69 di Etihad.
BACA JUGA: Manchester City Terlalu Pintar buat PSG
Di Maria terlibat cekcok kecil dengan Fernandinho saat berusaha mengambil bola lemparan ke dalam dan sayap asal Argentina itu kemudian terlihat secara sengaja menginjak kaki kapten City, yang direspons tegas oleh wasit Bjorn Kuipers dengan kartu merah.
Kartu merah itu diterima hanya enam menit setelah Riyad Mahrez mencetak gol keduanya dan menggandakan keunggulan City 2-0, dan seperti di Parc des Princes sepekan yang lalu, The Citizens mudah saja menjaga skor itu dalam situasi sebelas lawan sepuluh hingga peluit bubaran berbunyi.
BACA JUGA: Guardiola: City di Final Liga Champions, Itu Sungguh Kalimat yang Indah
"Kami terus punya kepercayaan sampai kartu merah itu terjadi," kata Verratti selepas laga dilansir laman resmi UEFA.
"Kami bermain jauh lebih baik dari mereka, tetapi kemudian kebobolan dari peluang pertama lawan, sama seperti di leg pertama. Namun, itulah yang terjadi ketika Anda menghadapi tim besar," imbuhnya.
BACA JUGA: Ketua RT Ungkap Status Hubungan Pengirim Sate Beracun dengan Tomy
Komentar Verratti relatif berbeda dari apa yang terjadi di atas lapangan, di mana City sukses meredam banyak serangan PSG kendati tamunya itu memiliki 55 persen penguasaan bola sepanjang laga.
Sayangnya, dari dominasi itu tak satu pun dari 14 percobaan tembakan PSG menemui sasaran dan peluang terbaik mereka "hanya" sundulan Marquinhos yang masih membentur mistar gawang.
Sebaliknya, City mampu memanfaatkan permainan sabar mereka untuk memetik dua gol dari serangan-serangan balik mereka yang klinis dan gawang PSG dua kali dikoyak oleh Riyad Mahrez.
Verratti mengakui bahwa City pantas mencapai final, sembari berkilah bahwa kedua tim dibedakan atas durasi kepelatihan juru taktik di masing-masing kubu.
"City pantas atas ini juga, sebab mereka sudah bekerja dengan pelatih yang sama selama enam atau tujuh tahun dan ini akan menjadi final perdana mereka di kompetisi ini," ujar Verratti.
Mauricio Pochettino memang baru menangani PSG sejak awal tahun ini, menggantikan Thomas Tuchel yang musim lalu mampu membawa Le Parisiens ke final Liga Champions dan menyapu bersih gelar tiga kompetisi domestik Prancis. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek