Versi Adian, Hasto Diperlakukan Bak Teroris Saat Diperiksa Penyidik KPK

Jumat, 28 Juni 2024 – 19:05 WIB
Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta, Jumat (28/6). Foto: Aristo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu menyoroti soal pemeriksaan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Senin (10/6) kemarin.

Sebab, kata aktivis prodemokrasi itu, Hasto diperiksa di ruangan yang sangat dingin berjam-jam oleh penyidik KPK.

BACA JUGA: Politikus PDI Perjuangan: Aksi 1812 Memperburuk Situasi

Adian menemukan literatur bahwa pemeriksaan dalam kondisi terlapor yang kedinginan termasuk standar pemeriksaan terhadap teroris.

Adian berkata demikian dalam Focus Group Discussion (FGD) berjudul Tata Cara Hukum & Model Kerja Aparat Penegak Hukum Pada Kasus Politik di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta, Jumat (28/6).

BACA JUGA: Mobil Fortuner Milik Politikus PDI Perjuangan Raib, Pelakunya Diduga..

"Kemudian saya carilah interogasi di ruangan dingin itu standar apa? Itu standar pemeriksaan terhadap teroris, terhadap lawan-lawan musuh negara dan sebagainya," kata legislator DPR RI itu, Jumat.

Adian menduga proses terhadap Hasto di ruang yang dingin memiliki maksud agar terperiksa tunduk dan mengikuti keinginan penyidik KPK.

BACA JUGA: Politikus PDI Perjuangan Sebut Laporan Kinerja Pemko Ini Amburadul

"Sebab, ruangan dingin itu bagian dari desain ruangan untuk melakukan interogasi, membuat tidak nyaman, orang lebih cepat mengaku dan sebagainya," ujar Sekjen Persatuan Nasional Aktivis (Pena) 98 itu.

Adian kemudian mendorong Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dan KPK memberikan penjelasan konkrit dari pemeriksaan ke Hasto di ruangan yang dingin.

"Ada apa, sih? Apakah kalian tidak mampu menundukkan kami dengan argumentasi? Apakah kalian tidak mampu membuat kami menyerah dengan cara yang lain? Sampai kemudian cara-cara seperti yang digunakan, kan, seperti itu," ujarnya. (ast/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler