Versi Arsul, Publik Melihat PDIP-NasDem Ada Ketegangan

Selasa, 11 Oktober 2022 – 22:37 WIB
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani. Ilustrasi/Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyebut publik saat ini melihat NasDem dan PDIP sedang tidak harmonis. 

"Publik menangkap ada ketegangan antara PDIP dan NasDem," ujar Arsul kepada wartawan, Selasa (11/10). 

BACA JUGA: Arif Nurul Imam: Saling Sindir Nasdem dan PDIP Bentuk Rivalitas Politik

Pria yang juga menjabat Wakil Ketua MPR RI itu mengatakan kondisi tak harmonis antara dua partai mulai terasa sebelum NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024.

"Sejak sebelumnya deklarasi AB (Anies Baswedan, red) sebagai capres dari NasDem. Eskalasinya meningkat pascadeklarasi," ungkap Arsul. 

BACA JUGA: PDIP Bakal Tetap Kritis terhadap Pj Gubernur DKI Pilihan Jokowi

Legislator Komisi III DPR RI itu mengatakan PPP tak mempermasalahkan langkah NasDem yang lebih awal mendeklarasikan dukungan kepada Anies.

Arsul berharap langkah NasDem yang mendukung Anies tidak menganggu hubungan para partai pendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin. 

BACA JUGA: NasDem Dukung Anies Baswedan Jadi Capres 2024, Hasto PDIP Singgung Soal Etika

"Bagi PPP, soal sikap NasDem yang mendeklarasikan Anies tersebut seyogyanya tidak perlu kemudian merusak hubungan antarparpol koalisi pemerintahan," ujarnya.

Sebelumnya, Hasto mengisyaratkan ada keretakan di koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Menurut dia, ada unsur berwarna biru yang sudah tak sejalan dengan koalisi.

Momen itu terjadi sebelum Talkshow HUT ke-77 TNI adalah Kita. Sejarah, Kepeloporan dan Desain Masa Depan TNI di DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Minggu (9/10).

Hasto menunjukkan lukisan itu pada narasumber talkshow yakni Mantan Deputi Bidang Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan Lemhanas RI Laksamana Muda TNI (Purn) Yuhastihar, Mantan Kepala BNPB Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto, Anggota Komisi IX DPR RI Krisdayanti, dan Pengamat Militer Connie Bakrie. 

Dia secara spesifik menunjukkan lukisan peristiwa Hotel Yamato di Surabaya saat para pejuang merobek bagian berwarna biru dari bendera Belanda yang ada di atas hotel itu.

Hasto sempat berseloroh soal "biru" yang juga copot dari koalisi pemerintah.

"Itu di Hotel Yamato, di mana para pejuang kita, kan, ada bendera Belanda, birunya dilepas. Ternyata birunya juga terlepaskan dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang karena punya calon presiden sendiri," kata Hasto.

Saat ditanya lebih lanjut soal arah kalimat tersebut, Hasto enggan menjawab secara gamblang.

"Itu arahnya perspektif historis yang menginspirasi masa kini dan akan merancang masa depan," ungkapnya. (ast/jpnn) 

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus PPP: Bangsa Ini Butuh Pemimpin Seperti Soeharto & SBY, Semuanya Ada di Anies


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler