JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Nasir Djamil menyatakan salah satu alasan akan dibentuknya Panitia Khusus (Pansus) Freeport antara lain untuk menyelamatkan kekayaan alam Indonesia dari bancakan pihak asing dan sebagai upaya membangun kemandirian bangsa.
"Menurut saya kasus Freeport ini sangat kompleksitas dan masalahnya besar, menyangkut perusahaan besar, dan orang-orang besar yang nanti akan dimintai keterangannya, maka yang paling pas regulasinya adalah Pansus," kata Nasir Djamil, di Gedung DPR RI, Senayan Jakarta, Senin (1/2).
Dikatakan Nasir, Pansus memiliki kewenangan yang lebih tinggi ketimbang Panja. sebab penanggungjawab Pansus langsung pimpinan DPR RI, sedangkan Panja, cukup pimpinan komisi bersangkutan saja.
"Mengingat banyak persoalan yang mengitari Freeport, lalu daya ungkitnya juga besar, cara yang efektif, ya bentuk Pansus untuk menuntaskan masalah yang selama ini menjadi pertanyaan publik dan sekaligus menyiapkan kemandirian bangsa di bidang pemgelolaan sumber daya alam," ujar Nasir.
Pansus Freeport yang akan dibentuk lanjutnya, harus menghindari kesan sebagai bentuk intervensi politik. Pansus harus jadi instrument DPR untuk mengurai dan memberikan solusi bagi persoalan Freeport dan problematika investasi pertambangan selama ini. "Jadi, fokus pada penyelidikan masalah yang akan dibereskan dan hilangkan kesan politisasi," sarannya.
Karena itu ujar politikus PKS ini, Pansus harus memiliki data yang kuat, akurat dan dalil-dalil yang juga sangat kuat sehingga dalam bekerja Pansus dibekali perangkat yang memadai. "Setahu saya, sejumlah kawan-kawan di DPR tengah melengkapi data dan fakta yang lebih kuat," imbuhnya.
Kalau data dan faktanya kuat serta didukung oleh argumentasi yang memadai, Nasir yakin PKS ikut bersama inisiator Pansus Freeport. "Kalau PKS saya kira objektif saja, kalau fakta dan data serta argumentasi kuat, tentu bersama Pansus," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Panglima TNI Terima 175 Prajurit TNI Konga XX-L dari Kongo
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenangan AKBP Untung Sangaji dengan Baju I Love You, Mom
Redaktur : Tim Redaksi