Veteran Ini Jadi Pengintai dan Pembuat Bom

Jumat, 18 Agustus 2017 – 06:59 WIB
Veteran dari Surabaya. Foto : JPG/Pojokpitu

jpnn.com, SURABAYA - Seseorang yang menjadi saksi sejarah Kemerdekaan Indonesia patut berbangga atas kebebasan negara itu.

Termasuk Jon Sapoetra Soetimin merupakan satu di antaranya. Pejuang kemerdekaan 1945 ini sudah mengalami berbagai pertempuran.

BACA JUGA: Di Rumah Bung Karno Semasa Kecil, Mereka Gelar Upacara dengan Tutup Mata

Ditemui di rumahnya di Jalan Antartika 1 No 4, Jenggolo Sidoarjo Kota, Soetimin sangat bersemangat menceritakan kesaksiannya sebagai pejuang 45.

Dalam kisahnya, dia pernah menjadi tentara pada 1942. Soetimin yang asli Purworejo Jateng ini ikut pakdenya merantau ke Bandung.

BACA JUGA: Merah Putih 178 Meter Berkibar Gagah di Kokopan

Saat di Kota Bandung Soetiminia bekerja membuat mur dan baut untuk peralatan perang tentara Jepang.

Soetimin saat ini memiliki tujuh anak, 11 cucu, dan enam buyut.

BACA JUGA: Peringati HUT RI, HDCI Beri Santunan dan Bagi Kaki Palsu Korban Laka Lantas

Dalam perjalanan karirnya sebagai tentara perang ia telah mengalami banyak pertempuran.

Salah satunya pada peristiwa agresi militer Belanda 1 dan 2. Tak hanya itu, Soetimin juga mengamankan keutuhan NKRI dari pemberontakan DI/TII hingga PKI yang akhirnya membuat Soetimin menetap di Sidoarjo.

Banyak perang yang dialami Soetimin,tapi dia tak akan pernah lupa pertempuran Ambarawa.

Perang yang dikenal dengan peristiwa Palagan Ambarawa ini berlangsung empat hari hingga akhirnya berhasil memukul Belanda ke Semarang. Perang ini dipakai sebagai HUT TNI AD.

Soetimin menceritakan, pada awal 1943, Jepang membuka perekrutan tentara pembantu (Heiho) .

Soetimin mendaftar dan diterima. Setelah Jepang menyerah dan Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, Soetimin masuk ke dalam Badan Keamanan Rakyat (BKR), yang saat ini organisasi cikal-bakal TNI saat ini.

Saat menjadi tentara BKR Soetimin diperintah untuk bertugas di kampung halamannya guna menjaga keamanan dan ketertiban.

Beberapa bulan setelah kemerdekaan, Belanda kembali berupaya mengklaim lagi Indonesia sebagai bagian dari wilayahnya.

Pertempuran Ambarawa pecah dan Soetimin turut berjibaku berupaya mengusir pasukan Belanda.

Sambil terbata-bata Soeratim menuturkan, pertempuran pertama terjadi Magelang.

Belanda berhasil dipukul hingga memasuki Ambarawa. "Dalam perang itu, tugas saya menjadi pengintai sekaligus pembuat bom dan ranjau," kata Soetimin.

Atas jasanya Soeratin yang ikut berjuang dengan Soeharto mantan Presiden RI ke-2 di Ambarawa, dianugerahi berbagai tanda jasa.

Seperti Satyalencana, Bintang Gerilya. Di HUT kemerdekaan RI saat ini dia hanya berpesan untuk anak muda, harus membangun bangsa. jangan malah berusaha memecah belah atau melakukan tindakan penghianatan. (pul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Panglima TNI: Doa Bersama untuk Gelorakan Indonesia yang Lebih Kasih Sayang


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler