Vettel Tak Mau Dipanggil Baby shumi

Selasa, 16 September 2008 – 13:11 WIB
ITALI - Sukses menjadi juara termuda dalam sejarah Formula 1, Sebastian Vettel pun kebanjiran pujianStatus “champion masa depan” telah resmi menempel

BACA JUGA: Hleb Absen Tiga Pekan

Menanggapi itu, sang wunderkind berusaha tetap menginjak bumi, sadar victory kedua mungkin masih harus menunggu lama.


Sebastian Vettel telah mencapai keajaiban
Bersama Scuderia Toro Rosso-Ferrari, salah satu tim terkecil di Formula 1, dia mampu meraih rekor istimewa di Grand Prix Italia akhir pekan lalu

BACA JUGA: Chris John Konsentrasi Hadapi Enoki

Menjadi peraih pole dan pemenang lomba termuda dalam sejarah (21 tahun, 73 hari).

Sudah sering mendapat pujian sebelum menang, pembalap berwajah boyish (kekanak-kanakan) itu semakin kebanjiran pujian
Termasuk dari para pesaing, yang di masa mendatang bakal terancam oleh kehebatan seorang Vettel

BACA JUGA: Timnas Basket U-18 Wanita Terbentur Dana

“Saya kira dia tampil fantastis sepanjang akhir pekan (di Italia)Tahun ini, makin lama dia makin kuatKemenangan ini menunjukkan betapa hebatnya dia,” kata Lewis Hamilton, bintang McLaren-Mercedes.

Dari Ferrari, pujian datang dari mulut bos tim, Stefano DomenicaliSebagai penyokong mesin Toro Rosso, pujian dia sampaikan untuk seluruh tim.  “Mereka layak mendapatkannyaMereka dekat dengan kami, dan kami senang bekerja dengan merekaSebastian Vettel mengemudi dengan sempurna, mampu menjalani lomba tanpa mengambil risiko berlebihan di kondisi yang begitu sulit (hujan, Red)Benar-benar luar biasa,” ujar Domenicali.

Pujian terpenting bagi Vettel datang dari bos timnya sendiriYaitu Gerhard Berger, mantan bintang F1 yang tepat 20 tahun lalu juga menang di Sirkuit Monza bersama FerrariBerger menganggap Vettel punya kualitas sama dengan dua mantan juara dunia yang pernah menjadi rekan setimnya di era 1980-an dan 1990-an duluYaitu mendiang Ayrton Senna dan Nigel Mansell“Sebastian telah membuktikan diri bisa menangDan suatu saat dia akan meraih beberapa gelar juara duniaDia begitu hebat,” ucap pria asal Austria yang dikenal suka bicara blakblakan itu.

Bukan hanya Berger yang bilang Vettel calon world championBahkan sebelum menang Vettel sudah dijuluki sebagai “Baby Schumi,” calon penerus atau penakluk sukses Michael Schumacher, oleh media Jerman

Apa kata Vettel? Dia mengaku mencoba terus menginjakkan kaki di tanahDia merasa segala pujian itu berlebihanApalagi yang membandingkannya dengan para mantan juara dunia, khususnya Michael SchumacherIntinya, dia tak mau dipanggil “Baby Schumi.”

Kata Vettel, Schumi (julukan Michael) adalah juara dunia tujuh kali yang tidak ada bandingannya“Kita harus ingat betapa besarnya pencapaian (Schumi) di masa laluTidak pantas kalau dibandingkan dengan kita-kita yang sekarang masih berlombaTermasuk kepada Fernando Alonso, juara dunia dua kali yang kemampuannya mungkin paling dekat,” kata Vettel.

Pembalap kelahiran Heppenheim, Jerman, 3 Juli 1987 itu mengingatkan semua orang bahwa dirinya masih terlalu muda“Karir saya masih di awalTidak perlu dibanding-bandingkanDia (Schumi, Red) mungkin adalah pembalap terbaik yang pernah kita saksikanSaya bangga kenal dengannyaDia begitu baik dan sangat rendah hati,” ucapnya.

Lebih lanjut, Vettel mengatakan bahwa kemenangan keduanya mungkin tidak bisa datang dengan cepatDia sadar betul kemampuan Toro Rosso, dan dia belum tentu berada dalam situasi lebih baik tahun depan, saat dipindahkan ke Red Bull sebagai pengganti David Coulthard“Saya tak akan terbang ke Singapura (28 September, Red) sebagai seorang pahlawan dan superstarSaya tak akan mengharapkan kemenangan kedua di sana,” ujarnya“Mengingat tempat asal saya dan bagaimana saya dibesarkan, saya cukup rendah diri untuk menyadari segala yang telah terjadi,” lanjut Vettel.

Kalau lomba di Singapura (dan seri lain di penghujung musim 2008 ini) berlangsung normal (tidak ada hujan seperti di Italia), Vettel sadar akan sulit baginya untuk meraih hasil baikYang bisa dia lakukan hanyalah mencoba“Kami akan terus berjuang,” tegasnya.
Sedangkan tahun depan, Vettel tidak menganggap pindah ke Red Bull sebagai langkah mundurSekarang Toro Rosso memang lebih baik dari Red BullTapi tahun depan belum tentu“Pada akhirnya, apa pun alasannya, kitalah yang harus menyelesaikan pekerjaan (dan meraih hasil terbaik),” pungkasnya.(aza)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KONI Geber Promosi Asian Beach Games


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler