Bagi sebagian generasi muda di Indonesia, sejarah meninggalkan kebingunggan tersendiri. Banyak diantara mereka yang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di sejumlah momen penting dalam perjalanan bangsa. Inilah yang diekspresikan oleh seniman muda asal Bandung di Melbourne.

BACA JUGA: Sektor Pertanian di Queensland Ingin Lipat Gandakan Nilai di Tahun 2030

Karya berjudul 'Red Suit' dari seniman asal Bandung, Patriot Mukmin mencoba mengangkat masalah politik dan sosial yang pernah hangat dan masih relevan dengan kondisi bangsa saat ini.

Patriot mengaku mendapatkan ide dari momen saat perpindahan pemerintahan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada presiden Joko Widodo di tahun 2014. Ia mencoba menghubungkannya dengan perpindahan kekuasaan Orde Baru milik Almarhum Suharto di tahun 1998.

BACA JUGA: Bulan Terkecil Akan Muncul di Malam Natal 2015

"Di tahun 1998, saya menyaksikan revolusi yang terjadi di Jakarta secara langsung lewat kerusuhan dan menonton banyak berita soal itu di televisi," ujarnya.

Ada tiga hal yang ia ingat dari peristiwa di tahun 1998 tersebut, yakni lengsernya Almarhum Presiden Suharto, kerusuhan, dan kericuhan antara para mahasiswa dengan angkatan bersenjata.

BACA JUGA: Kesepakatan Paris Hampir Gagal Karena Satu Kata

Tiga momen yang diingatnya ini kemudian ia tuangkan dalam bentuk lukisan yang terbuat dari kanvas, namun dalam bentuk yang berbeda.

Untuk menikmati lukisannya, tidak bisa langsung melihatnya secara langsung, tapi perlu melihatnya dari segala sisi atau bahkan sambil berjalan.

"Karena bagi generasi muda, seperti generasi saya dan dibawahnya lagi, kita tidak terlalu tahu jelas apa yang terjadi di tahun 98, tahun 65," kata Patriot.

"Ingatan dan memori itu ada, tapi tidak benar-benar ada, terpecah-pecah serring dengan berjalannya waktu, inilah yang ingin saya coba angkat."

Ia berharap dengan pameran hasil karya seninya di Australia dapat semakin meningkatkan kerjasama antara seniman Australia dan Indonesia.

"Saya juga ingin agar warga Indonesia lebih mengapresiasi hasil karya seni, seperti warga Australia, dan bukan hanya pekerja seninya saja, yang sangat menghargai karya seni disini," jelas Patriot yang karyanya bisa Anda tonton di sini.

SHOUT! sendiri adalah pagelaran seni kontemporer yang menampilkan 16 seniman muda dan berbakat asal Indonesia di Melbourne.

Pagelaran ini sendiri merupakan bagian dari Mapping Melbourne, yang mencoba memperkenalkan budaya dan seni dari negara-negara di kawasan Asia kepada pencinta seni Australia.

SHOUT! digelar di Meat Market Stables, kawasan North Melbourne hingga 22 Desember mendatang.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perjuangan Muslimah Muda Australia Hentikan Kebencian terhadap Islam

Berita Terkait