jpnn.com, JAKARTA - Siapa atlet yang tidak bangga ketika namanya dinyatakan lolos Olimpiade 2020. Perasaan dan prestasi itulah yang saat ini disandang penembak muda Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba (18 tahun), sebagai penembak muda Indonesia yang dinyatakan lolos Olimpiade 2020 dari jalur kualifikasi.
Fika sapaan Vidya Rafika bertekad bisa mengharumkan nama Indonesia di kanca olahraga paling bergengsi di dunia.
BACA JUGA: Menpora Apresiasi Polri Ikut Kembangkan Pembinaan Atlet Olahraga Indonesia
Kabar pertama lolos Olimpiade 2020 dia dapatkan ketika usai mengikuti Asian Shooting Championship (ASC), Qatar, November 2019 lalu.
“Setelah pertandingan selesai pelatih aku itu ngomong kayak gini ‘kamu siap-siap ya prepare’ kamu lolos ke Olimpiade. Awalnya bingung, gak nyangka, darimana bagusnya aku, begitu dilihat hasilnya ternyata aku ini di Asia udah urutan ke-14 ya. Ya udah ikutin aja,” kata Fika dengan bangganya.
BACA JUGA: Rusia Lindungi Tersangka Penembak Jatuh Pesawat Malaysia Airlines
Keberhasilan Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba mengukir prestasi gemilang di usia belia bukanlah sebuah keberuntungan belaka. Proses menuju ketitik ini sudah ia mulai sejak usianya masih sangat muda.
Fika sapaan akrab remaja 18 tahun ini, sudah familiar dengan olahraga menembak sejak usia 9 tahun, sebab I Gusti Ayu Putu Indra Dewi, Ibunda Fika yang merupakan mantan atlet menembak nasional rutin membawanya ke lokasi latihan untuk memperkenalkan Fika pada olahraga ini.
BACA JUGA: Gawat! Dua Positif, 76 Tenaga Medis di Depok Diduga Terjangkit Virus Corona
Saat Fika Setuju untuk menjajal kemampuannya membidik target. Dia mendapat bimbingan langsung dari sang bunda. Fika yang sering dibawa ibunya saat bertanding mengaku mulai mencoba senjata sejak kelas 3 Sekolah Dasar (SD).
Fika mendapatkan kesempatan menunjukkan kemampuan di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 di Pekanbaru, pada saat itu ia baru kelas 6 SD.
Tahun 2015, Fika mendapatkan undangan untuk bergabung di pelatnas dan langsung turun di South East Asian Shooting Association (SEASA) yang pada saat itu dilangsungkan di Indonesia. Kualitasnya sebagai atlet menembak mulai tampak setelah tampil di South East Asian Shooting Association (SEASA) Championship 2016 Vietnam.
Bersama dua rekannya yakni Iqlima Khayra Mumtazya dan Dewi Laila Mubarokah, ia berhasil meraih medali perak untuk beregu putri di nomor air rifle match. Fika sendiri juga meraih medali perunggu pada kategori perorangan. Namun, SEA Games 2019- lah yang akhirnya melambungkan nama Fika.
Keberhasilannya merebut dua medali emas di Filipina, menjadi perbincangan hangat di Indonesia. Saat akhirnya mengikuti Asian Shooting Championship (ASC) di Qatar, Fika positif mengantongi tiket Olimpiade Tokyo 2020.
Meski masih muda, remaja kelahiran 27 Mei 2001 ini telah menunjukkan kematangan mental sebagai seorang atlet, kepercayaan dirinya patut diacungi jempol. Ia mempunyai cara tersendiri untuk bisa melawan rasa gugup dan ketakutan dalam setiap ajang yang diikutinya. Di pesta olahraga empat tahunan dunia ini, Fika memang tak memasang target tertentu, namun Ia ingin memberikan yang terbaik.
“Aku nggak ada target sih, karena olimpiade ini memang ajang terbesar dunia. Tapi mama saya bilang pertandingan itu adalah latihan yang serius. Sedikit serius, tapi jangan sampe kamu itu terbebani. Jadi santai aja. Tetapi aku percaya, kalau aku fokus aku bisa," tambahnya.
Saat ini dirinya fokus mempersiapkan diri untuk menghadapi pesta olahraga dunia tersebut. Fika akan mengikuti uji coba setidaknya di 3 kejuaraan, yaitu; ISSF World Cup Rifle/Pistol/Shotgun di New Delhi, India, 15-26 Maret 2020, ISSF World Cup Rifle/Pistol di Munich, Jerman, 2-9 Juni, dan ISSF World Cup Rifle/Pistol/Shotgun di Baku, Azerbaijan. Kemudian ada pula test event Olimpiade Rifle/Pistol/Shotgun di Tokyo, Jepang, 16-26 April.(ikl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich