Vietnam Gandeng Rusia untuk Produksi Vaksin Sputnik V

Jumat, 08 Januari 2021 – 17:30 WIB
Suntik Vaksin. ILUSTRASI. FOTO: Laman Health

jpnn.com, RUSIA - Berbagai negara saat ini tengah berlomba menemukan vaksin Coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Rusia menjadi salah satu negara yang berusaha cepat melakukan pengembangan calon vaksin Covid-19.

BACA JUGA: Bos Moderna Sebut Vaksin COVID-19 Cuma Memberi Perlindungan 2 Tahun

Melalui The Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology, Rusia mengembangkan vaksin Sputnik V.

Rusia bahkan sudah mengklaim Sputnik V sebagai vaksin virus corona pertama di dunia pada Agustus 2020, sebelum mereka memulai uji klinis fase tiga.

BACA JUGA: Ternyata ini Alasan Indonesia tidak Memberi Vaksin Covid-19 pada Lansia

Alexander Gintsburg dan ilmuwan lainnya dari Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology bersama yang mengembangkan vaksin virus Corona Sputnik V, mengungkapkan fakta baru.

Menurut mereka vaksin ini bisa memberikan perlindungan dari virus Covid-19 selama dua tahun di tubuh manusia.

BACA JUGA: Jerman dan Rusia Jalin Kerja Sama Pembuatan Vaksin

"Selama ini saya hanya bisa memberikan saran, karena dibutuhkan lebih banyak data eksperimen. Vaksin kami dibuat di platform yang juga digunakan untuk vaksin Ebola. Data eksperimental yang diterima pada saat itu menunjukkan bahwa vaksin serupa akan menawarkan perlindungan selama dua tahun, atau mungkin lebih," kata Alexander Gintsburg.

Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengatakan Sputnik V sudah tersedia bagi publik paling cepat pada November atau Desember 2020.

Vaksinasi pertama pun sudah dilakukan untuk tenaga medis dan guru.

Berdasarkan data di atas, laporan terbaru dari Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology menyebutkan salah satu Negara di kawasan Asia Tenggara, yakni Vietnam, tertarik bekerja sama dengan Gamaleya Research Institute untuk memproduksi vaksin Sputnik V di Vietnam.

Wakil Menteri Kesehatan Vietnam, Truong Quoc Cuong menyebutkan saat ini sudah ada kesepakatan kerja sama antara Gamaleya Research Institute dengan sebuah perusahaan lokal yang berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan Vietnam.

“Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology telah menunjukkan minatnya untuk memproduksi dan mengembangkan vaksin Sputnik V di Vietnam. Metode transfer teknologi telah disiapkan bersama sebuah perusahaan lokal,” ujarTruong Quoc Cuong, seperti dilansir laman aa.com.tr pada (4/1).

Selain dikabarkan telah setuju bekerja sama dengan Gamaleya Research Institute, Vietnam diberitakan sudah menerima setidaknya 30 juta dosis vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dengan Universitas Oxford.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler