jpnn.com - Dua pemimpin Negara Eropa, yakni Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kanselir Jerman Angela Merkel membahas kemungkinan kedua negara tersebut memproduksi vaksin virus Covid-19 secara bersama-sama.
Menurut sumber dari Istana Kremlin, kerja sama Rusia dan Jerman ini difokuskan penekanan pada kemungkinan prospek produksi vaksin secara bersama-sama.
BACA JUGA: MPR Dorong Kemenkes Segera Laksanakan Keinginan Presiden Soal Vaksin Covid-19
"Masalah kerja sama dalam memerangi pandemi virus corona dibahas dengan penekanan pada kemungkinan prospek produksi vaksin bersama," kata pejabat Istana Kremlin di laman thelocal.de
Kremlin menambahkan kesepakatan antar kedua negara ini telah tercapai untuk melanjutkan kontak tentang masalah tersebut antara Kementerian Kesehatan kedua negara dan badan-badan khusus di Rusia maupun Jerman.
BACA JUGA: Begini Kondisi Mobil Mendiang Chacha Sherly Usai Tabrakan Beruntun di Tol Semarang
Baru-baru ini, baik Rusia maupun Jerman, sama-sama telah memulai program vaksinasi massal di dalam negeri masing-masing untuk melawan penyebaran virus Corona dan menghindari kembali penutupan akses secara besar atau lockdown.
Seperti diketahui, berdasarkan data dan laporan dari ilmuwan Rusia di Gamaleya Research Institute yang mengembangkan vaksin virus corona, Sputnik V, terungkap fakta bahwa vaksin ini dapat memberikan perlindungan dari virus Covid-19 selama dua tahun di tubuh manusia.
BACA JUGA: MUI Segera Bersidang untuk Bahas Vaksin Sinovac
Laporan yang disampaikan oleh Alexander Gintsburg seorang ilmuwan dari Gamaleya Research Institute ini merupakan kabar baik bagi seluruh masyarakat di dunia.
Apalagi, sebuah studi yang dimuat di New England Journal of Medicine melaporkan mayoritas vaksin virus corona hanya bisa melindungi tubuh seseorang dari virus selama kurang lebih tiga bulan.
Sementara itu, Jerman dan Amerika Serikat telah berkolaborasi dengan menciptakan vaksin Covid-19.
Perusahaan Jerman BioNTech dan mitranya di Amerika Serikat, Pfizer, juga telah mengumumkan pada November 2020 yang lalu, bahwa hasil awal dari uji coba fase 3 yang sedang berlangsung menunjukkan, vaksin 90% efektif dalam mencegah infeksi Covid-19.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy