JW Marriott Jakarta sudah "hidup" lagiSehari kemarin, dua pesta pernikahan diselenggarakan di hotel yang dua kali dibom oleh teroris itu. Wedding party kedua, yang diadakan di ballroom, bahkan dihadiri seribu lebih undangan.
Sayang sekali, sampai tadi malam, kamar 1808 belum bisa dipesan
BACA JUGA: Adik-Adik yang Membanggakan
Saya terpaksa memilih kamar yang terdekat dengan kamar itu ketika tadi malam menginap di sanaBACA JUGA: Ide Besar dari Bukit Halimun
Bentuk dan susunan kamarnya sih semua kamar sama sajaBACA JUGA: Gaya Kepemimpinan Tenang, Dunia Usaha Senang
Setelah mengamati posisi kamar itu, setidaknya ada dua alasan mengapa teroris memilih kamar tersebut. Pertama, letak kamar itu ternyata paling dekat dengan liftKalau naik salah satu di antara empat lift ke lantai atas, lantas hanya dengan belok kiri, kita langsung ketemu pintu kamar 1808Dengan demikian, kemungkinan penghuni kamar itu bertemu tamu lain kian kecil.
Kedua, dari dalam kamar itu, ternyata kita bisa melihat letak Hotel Ritz-Carlton yang terletak di seberang jalan. Memang hanya bisa melihat separo bagian kanan hotel karena bagian kirinya tertutup bangunan Plaza Mutiara yang ada di depan kiri MarriottMungkin juga dua alasan itu sama-sama diperlukanYang jelas, menurut keterangan selama ini, ketika check in, petugas hotel memberikan kamar 1803, lalu si teroris bertanya apakah tidak ada kamar yang lainSetelah dicari-cari, ternyata ada kamar nomor1811Si teroris masih belum mauKali ini langsung bertanya apakah bisa mendapat kamar 1808.
Sejak Hotel Marriott kembali dibuka 10 hari yang lalu, lantai 20 ke bawah masih belum dioperasikanMenurut keterangan, masih diadakan renovasi. Karpetnya digantiYang dibuka baru lantai 21 sampai lantai 30.
Perubahan lainnya adalah sistem pengamananAda tambahan beberapa prosedur pemeriksaan mobil ketika hendak masuk hotelBahwa semua pintu dan kap mesin mobil harus dibuka masih sama dengan duluKali ini ditambah satu prosedur lagi: siang hari, mobil harus diendus keliling dulu oleh anjing. Malamnya tidak karena pada malam harinya si anjing sudah tak kelihatan lagiMungkin anjingnya capek dan harus tidur untuk beristirahatSetelah portal dibuka, kini ada satu portal lagi yang masih harus dibukaBaru mobil bisa masuk ke teras hotel.
Di dekat mobil berhenti itu kini juga terjadi perubahanTeras tersebut kini dibuat seperti kamar kaca, dengan pintu yang hanya pas untuk satu orang masukArah pintunya pun bukan dari depan, tapi dari sampingDengan demikian, semua orang yang baru turun dari mobil mau tidak mau harus masuk dulu ke kamar kaca tempat pemeriksaan orang tersebutTujuannya, siapa pun yang akan masuk hotel terkontrol sepenuhnya.
Di kamar kaca itulah detektor dipasangBarang-barang juga diperiksa dengan telitiSaya juga harus mengeluarkan laptop dari dalam tas. Bahkan harus membuka laptop itu dan menghidupkannyaProses itu tentu agak lama karena menunggu laptop on memerlukan waktu beberapa detik.
Setelah bom pertama dulu, di depan teras lobi dibangun teras besar yang tidak bisa dimasuki mobilSetelah bom kedua ini, di depan teras besar tersebut dibangun lagi kamar kacaBegitu berlapisnya pengamanan menuju lobi hotel itu.
Sampai di lobi, saya agak tertegunMaklum, tiap hari sampai hari ini televisi masih menayangkan gambar bagaimana seorang laki-laki menarik tas roda menuju lounge di kiri lobi dan meletuskan bom di sanaSemula saya kira bom tersebut meledak di restoran yang biasa saya datangi untuk makan pagi atau makan malam di kanan lobiTernyata, bom itu meledak di lounge yang kiriKalau itu sih baru sekali saya minum-minum di situYakni ketika hendak nonton siaran langsung pertandingan besar Liga Inggris. Karena begitu Piala Dunia selesai langganan tv kabel Aura di hotel tersebut dihentikan, saya gagal nonton pertandingan yang mestinya amat seru saat ituSaya lantas hanya minum-minum saja di situ.
Saya kaget, kok begitu banyak petugas security di lobi ituMereka menyapa nama saya karena, rupanya, masih ingat bahwa saya sering ke hotel ituBahkan, saya lihat, sekarang ada dua orang berdiri di lobi yang khusus bertugas di dekat pintu tembus ke arah tempat parkirPetugas laki-laki memeriksa badan tamu laki-laki, sedangkan petugas wanita memeriksa badan yang wanitaPegawai hotel yang kebetulan masuk lobi dari pintu tersebut pun diperlakukan samaBagian-bagian tertentu badannya harus diraba.
Saya memang mendapat kamar di lantai lebih tinggi daripada lantai 18, tapi saya minta kamar yang posisinya dekat dengan posisi nomor 08Dari situlah saya melihat dua kemungkinan mengapa teroris memilih kamar 1808. (*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berharap U Hanya Dapat L?
Redaktur : Tim Redaksi