”Untuk mengobati keinginan nonton (pertandingan Persib) di manapun pasti ditonton. (contoh) main di Bukit Jalil, itu pasti dikejar. Karena saking kangennya itu,” ujar Asep, saat berkunjung ke Graha Pena Radar Tasikmalaya (JPNN Group), Jumat (7/9).
Kedatangan tiga anggota Viking Malaysia didampingi perwakilan Viking Tasikmalaya Dede Persib dan perwakilan Brotherhood Tasikmalaya Uyung Arya. Di Graha Pena mereka disambut GM Radar Tasikmalaya TV Radi Nurcahya, Produser Eksekutif News Tiko Heryanto, dan Redpel Harian Radar Tasikmalaya Usep Saefulloh. Selanjutnya perbincangan hangat terus terjadi dengan pihak Radar Tasikmalaya dan para pendamping Viking Malaysia.
Kepada Radar, Asep menceritakan di Malaysia sepakbola memang kurang mem-booming. Meski memiliki beberapa klub besar, namun ketika pertandingan berlangsung hanya sedikit penonton dan supporter yang hadir. Berbeda dengan di Indonesia, tiap klub sepak bola memiliki supporter fanatik tersendiri. “Kalau nonton bola di Malaysia kayak main gapleh. Penontonnya sedikit. Karena di sana bola kurang besar (kurang terkenal),” tutur perantau Malaysia asal Kota Bandung, itu.
Viking Malaysia baru berdiri satu tahun dan beranggotakan kurang lebih 500 orang. Beberapa diantaranya juga banyak warga Tasikmalaya, Garut, dan Bandung yang bekerja di Malaysia. Bahkan ada juga warga asli Malaysia yang menggemari sepak bola anak negeri ini. Untuk mengobati kerinduan terhadap sepak bola itu, sebelum ke Tasikmalaya, dirinya dan dua orang rekannya menyempatkan diri menemui Wali Kota Bandung Dada Rosada.
”Saya ke Bandung pengen ketemu Dada Rosada. Saya ingin ada pertandingan Persib dengan tim dari Malaysia,” tuturnya. (pee)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kanopi Roboh Tak Ganggu Pelaksanaan PON
Redaktur : Tim Redaksi