Viral Antrean Karantina di RSD Wisma Atlet, Luhut Binsar Bilang Begini

Senin, 20 Desember 2021 – 18:54 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara soal video viral antrean panjang untuk melakukan karantina di RSD Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator PPKM Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara soal video viral antrean panjang untuk melakukan karantina di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.

Luhut Binsar mengatakan antrean terjadi karena angka kedatangan dari luar negeri sangat besar, hingga mencapai 4.000 jiwa per hari.

BACA JUGA: Update PPKM Jawa Bali, Ada Kata Waspada dari Luhut Binsar

Oleh karena itu, pemerintah berencana menambah pusat karantina untuk menampung pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

"Pemerintah juga akan kembali menyiapkan tempat-tempat atau wisma karantina baru untuk menjaga agar kondisi kepulangan mereka tetap kondusif dan sesuai protokol. Pemerintah juga akan mengkaji kesiapan Bandara Juanda Surabaya sebagai pintu masuk baru bagi PPLN yang akan pulang ke tanah air," kata dia.

BACA JUGA: Omicron Terdeteksi, PPKM Bakal Diperketat? Begini Jawaban Luhut Binsar

Kendati demikian, tidak semua orang yang akan menjalani karantina di wisma tersebut.

"Orang yang berlanja-belanja ke luar negeri untuk cari untung jangan masuk ke situ, masuk ke hotel. Kalau itu ditata saya rasa tidak ada masalah," ungkap Luhut.

BACA JUGA: Luhut Binsar Bertemu Antony Blinken, Ada Angin Segar Apa?

Luhut Binsar pun mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri yang tidak essensial.

Sebuah video memperlihatkan antrean untuk menjalani karantina di RSD Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, sangat panjang.

Salah satu warga yang diwawancarai dalam video itu mengaku adalah TKI yang baru pulang setelah bekerja 10 tahun di luar negeri. Namun, harus menunggu berjam-jam karena penuhnya kapasitas wisma karantina. (mcr10/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler