jpnn.com, SAMPIT - Video Erni, petugas laundry RSUD dr Murjani Sampit Kalimantan Tengah ditarik hantu saat sedang bekerja viral di media sosial.
Detik-detik kejadian Erni ditarik mahluk gaib terekam kamera CCTV. Insiden itu terjadi pada Senin (20/1/2020) sore pukul 14.46 WIB.
BACA JUGA: Kapal Pengangkut 20 TKI Tenggelam, 10 Orang Selamat, Sisanya Hilang
Dalam video CCTV, tampak dua pegawai perempuan sedang mengerjakan tugasnya melipat pakaian di ruangan laundry RSUD dr Murjani Sampit. Ruangan tersebut berada di gedung baru. Posisinya persis di belakang gedung utama, dekat area parkir.
Ruangan yang terlihat cukup luas itu dilengkapi dua mesin cuci canggih berbentuk persegi dengan penutup berbentuk bulat, untuk tempat memasukkan pakaian yang saat itu dalam keadaan terbuka.
BACA JUGA: Zakimubarak Terima Gaji Ganda Selama Jadi PNS, Ternyata Begini Modusnya Kelabui Pemerintah
Di ruangan itu juga ada dua meja hijau terang sepanjang sekitar 2,5 meter dengan lebar 1 meter yang terbuat dari beton. Meja itu digunakan untuk melipat pakaian bersih. Letaknya di tengah ruangan. Meja lain berwarna putih sepanjang sekitar 1,5 meter dan lebar satu meter berada tepat satu meter di belakang dua perempuan ini.
Dua pegawai yang sedang bekerja saat itu yakni Erni dan Widya. Sekitar pukul 14.46 WIB, kejadian ganjil tersebut menimpa Erni.
BACA JUGA: Anggota KKB Intan Jaya Tewas Ditembak Tim gabungan TNI-Polri di Nabire
Wanita yang saat itu mengenakan baju agak gelap dipadu celana panjang hitam, berdiri di hadapan meja panjang berwarna hijau sedang melipat pakaian.
Tiba-tiba saja Erni terjatuh. Dari rekaman video yang diperlambat, sebelum jatuh Erni terlebih dulu menekukkan kakinya. Adegan selanjutnya, dia seolah-olah ditarik seseorang dan berusaha melawan dengan memegang tiang meja.
Rekannya, Widya, langsung lari ketakutan. Tak lama kemudian, Widya datang bersama Juniati, Kepala Instalasi Laundry. Juniati kemudian mendekati Erni yang saat itu masih meronta di bawah kolong meja dan berusaha menahan kaki Erni serta menyadarkannya.
”Sepanjang kejadian itu, Widya merasa takut. Tidak berani mendekat dan terus membaca Ayat Suci Alquran,” kata Juniati. Video yang beredar luas di media sosial tersebut mengundang banyak komentar beragam. Sebagian menyebut Erni kesurupan. Ada pula yang mengira dia menderita epilepsi.
Sebagian lagi meragukan kebenaran Erni ditarik makhluk halus. Pasalnya, dari rekaman video itu, posisi jatuh wanita tersebut dinilai tidak alami layaknya seseorang yang langsung ditarik secara mendadak. Dasar argumennya, dalam rekaman video itu, kaki wanita itu terlebih dulu menekuk.
Ketika dikonfirmasi, Humas RSUD dr Murjani Sampit Hermansyah membenarkan peristiwa itu. Namun, dia mengaku belum menemui pegawai bersangkutan.
“Kata teman tadi memang ada, tetapi gimana kebenaran dan kejadian sebenarnya, belum tahu pasti, karena saya belum konfirmasi ke pegawai yang bersangkutan,” kata Hermansyah sebagaimana dilansir Radar Sampit hari ini.
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD dr Murjani Sampit Ari Wijayanto juga membenarkan kejadian tersebut. Dia meminta Radar Sampit langsung menemui Juniati.
Juniati menyambut baik kedatangan Radar Sampit. Namun, usaha konfirmasi tak sepenuhnya berjalan lancar. Dia belum bisa memberikan keterangan lebih detail sebelum mendapat izin dari atasannya.
“Maaf, atasan saya bukan Pak Ari (Wijayanto), karena Intalasi Laundry di bawah bidang penunjang Non Medik. Pak Muchsin atau di atasnya lagi Pak Yudha,” ujarnya.
Meski demikian, dia hanya mengatakan, Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSR) Maman, sempat menemuinya karena merasa kurang percaya dengan kejadian tersebut. Namun, setelah diperlihatkan rekaman CCTV-nya, Maman baru percaya. ”Rekaman CCTV sudah diminta Direktur, tetapi besok keputusannya,” ujarnya.
Juniati juga mengaku masih menunggu hasil keputusan dari kejadian tersebut.
“Saya juga menunggu dipanggil manajemen, tetapi tidak dipanggil juga. Saya tidak berani memberikan keterangan tanpa seizin atasan. Mohon maaf saya belum bisa memberikan keterangan yang lebih jelasnya. Biar clear dulu persoalan di dalam,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, pegawai laundry di rumah sakit itu berjumlah sembilan orang. Mereka menggunakan sistem kerja dua shift. Shift pertama bekerja mulai pukul 06.00-13.00 WIB dan shift dua mulai 10.00-17.00 WIB.
”Erni saat itu lagi kerja shift siang dari jam 10.00-17.00 WIB,” kata Juniati.
Ketika Radar Sampit berusaha meminta izin mengetahui kronologi kejadian sebenarnya untuk menjernihkan spekulasi pemberitaan dan tanggapan masyarakat yang menyebutkan Erni hanya bercanda, Wakil Direktur Pelayanan Yudha Herlambang meminta untuk menemui Direktur RSUD dr Murjani Sampit Denny Muda Perdana.
BACA JUGA: Oknum PNS Penerima Gaji Ganda Ini Akhirnya Ditahan Kejari
“Saya tidak bisa memberikan izin. Silakan langsung temui Pak Direktur. Yang pasti, pegawainya dalam kedaaan baik-baik saja. Jadi, tidak ada yang perlu dikonfirmasi,” katanya. (op)
Redaktur & Reporter : Budi