jpnn.com, MOSKOW - Ratusan warga negara Rusia turun ke jalan-jalan di Moskow, St Petersburg dan kota-kota lain untuk memprotes invasi ilegal di Ukraina, Rabu (2/3). Sayangnya, aksi damai mereka direspons aparat keamanan dengan kekerasan.
Dilansir Daily Mail, saat tentara Rusia membombardir pusat-pusat kota Ukraina, polisi anti-huru hara di St Petersburg justru menangkapi saudara sebangsa sendiri.
BACA JUGA: Rusia Bombardir Warga Sipil, Presiden Ukraina: Mereka Ingin Hapus Kami
Sebuah rekaman video menunjukkan pemandangan mengejutkan ketika delapan petugas secara kasar menangkap seorang nenek bernama Yelena Osipova. Sekelompok demonstran terlihat berteriak meminta petugas untuk berhenti.
Nenek Osipova, salah satu penyintas invasi Nazi ke Rusia pada Perang Dunia II, terlihat membawa papan bertuliskan "'Prajurit, jatuhkan senjatamu dan kamu akan menjadi pahlawan sejati!".
BACA JUGA: Rusia Bombardir Kota-Kota Ukraina, Begini Nasib Anak-Anak di Sana
Menurut kelompok hak asasi manusia independen Rusia Ovd-Info, 7.603 orang telah ditahan di demonstrasi anti-perang di Rusia sejak 24 Februari - hari Rusia menginvasi Ukraina.
Rezim Putin belakangan ini makin tidak pandang bulu dalam menindak oposisi. Aparat tidak ragu menangkap orang tua dan anak-anak yang terlibat demonstrasi.
BACA JUGA: Sanksi Bikin Ngeri, Miliarder Rusia Kompak Parkir Kapal Pesiar di Negara Ini
Baru-baru ini, publik digegerkan sebuah video yang memperlihatkan seorang ibu Rusia mencoba menjelaskan kepada putrinya yang menangis mengapa mereka ditahan oleh polisi bersenjata.
Ibu dan anak perempuan itu ditangkap setelah menaruh bunga di kedutaan Ukraina di Moskow dan menyerahkan poster antiperang karya mereka.
Seorang politikus oposisi juga menyebarkan sejumlah foto yang memperlihatkan tiga anak kecil membawa bunga dan spanduk ditahan di mobil polisi Moskow.
Seorang gadis tampak memegang papan bertuliskan 'No War' dalam bahasa Rusia. Bendera Rusia dan Ukraina kecil telah dicat di sekitar kata-kata itu.
Foto lainnya menunjukkan ketiga anak yang sama sedang duduk di kantor polisi.
"Tidak ada yang luar biasa: hanya anak-anak di mobil polisi memegang poster anti-perang. Ini adalah Rusia-nya Putin, teman-teman. Kamu tinggal di sini," tulis Ilya Yashin, eks politikus oposisi yang mengunggah foto-foto tersebut di Facebook, Selasa (1/3) malam.
OVD Info, organisasi pemantau demonstrasi di Rusia, mencatat hampir 7 ribu orang di 50 kota telah ditangkap polisi karena terlibat unjuk rasa antiperang.
Meski begitu, demonstrasi mengecam kebijakan Presiden Putin masih terus terjadi di seluruh penjuru Rusia. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil