jpnn.com, NEW DELHI - Setidaknya lima kapal pesiar milik miliarder Rusia terpantau berada di perairan Maladewa, Rabu (2/3).
Negara kepulauan di Samudra Hindia tersebut tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Amerika Serikat.
BACA JUGA: Ulas Rusia Vs Ukraina, Pak SBY Khawatir soal Perang Nuklir
Dilaporkan Reuters, kedatangan kapal-kapal mewah itu menyusul langkah Barat menjatuhkan sanksi ekonomi yang keras terhadap Rusia sebagai pembalasan atas invasi ke Ukraina.
Superyacht Clio, yang dimiliki oleh Oleg Deripaska, pendiri raksasa aluminium Rusal, berlabuh di ibu kota Male, menurut database pengiriman MarineTraffic.
BACA JUGA: Kenapa Militer Rusia yang Perkasa Gagal Kuasai Langit Ukraina? Ini Kata Para Analis
Titan, yang dimiliki oleh Alexander Abramov, salah satu pendiri produsen baja Evraz, tiba pada 28 Februari.
Data menunjukkan tiga kapal pesiar milik miliarder Rusia terlihat berlayar di perairan Maladewa pada hari Rabu.
BACA JUGA: Waspadai Pendadakan Strategis Ukraina-Rusia, Ketua MPR Ingatkan Hal Ini
Termasuk di antaranya, Nirvana, kapal supermewah dengan tinggi 88 meter yang dimiliki oleh orang terkaya Rusia, Vladimir Potanin.
Sebagian besar kapal ini terlihat berlabuh di salah satu pelabuhan Timur Tengah pada awal tahun ini.
Juru bicara pemerintah Maladewa tidak menanggapi permintaan komentar.
Amerika Serikat telah mengatakan akan mengambil tindakan tegas untuk menyita properti orang-orang Rusia yang terkena sanksi.
"Minggu mendatang, kami akan meluncurkan gugus tugas Transatlantik multilateral untuk mengidentifikasi, memburu, dan membekukan aset perusahaan dan oligarki Rusia yang terkena sanksi - kapal pesiar mereka, rumah mewah mereka, dan keuntungan ilegal lainnya yang dapat kami temukan dan bekukan di bawah hukum," kata Gedung Putih dalam sebuah tweet pada hari Minggu. (reuters/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil