jpnn.com, LONDON - Sebuah video tentang perempuan muslimah di London yang dipaksa melepas jilbabnya beredar secara viral. Peristiwanya terjadi di sebuah gerai restoran cepat saji McDonald’s di London, pada Kamis (30/11) sore.
Seorang perempuan 19 tahun yang namanya tak disebutkan mengaku tiba-tiba dihentikan oleh petugas keamanan alias satpam McDonald’s di Jalan Seven Sister, Distrik Holloway, London. Satpam itu meminta muslimah yang masih berstatus mahasiswi tersebut melepaskan jilbabnya atau meninggalkan gerai McDonald’s.
BACA JUGA: Pertama di Inggris, Buruh McDonalds Gelar Aksi Mogok Kerja
Remaja muslimah itu langsung menolak dan mengeluarkan ponsel untuk merekam peristiwa tersebut. Satpam itu terlihat kaget ketika melihat respons si remaja muslimah.
Namun, sang satpam tetap meminta cewek berjilbab itu melepas hijabnya dengan alasan karena menjadi ancaman bagi keamanan. Tapi, si remaja muslimah warga Inggris itu tak mau menuruti permintaan tersebut.
BACA JUGA: Subhanallah, 8 Muslim Inggris Ini Gowes London-Madinah demi Naik Haji
Si cewek yang diyakini keturunan Timur Tengah itu bertanya ke satpam tentang alasannya melarang perempuan berjilbab masuk ke gerai McDonald’s. Si satpam pun menjawab. “Masalahnya hanya lepas saja itu (jilbab, red),” katanya.
Jawaban itu membuat si remaja muslimah bereaksi lebih keras. “Aku tak malu mengenakannya dan aku akan berdiri di antrean untuk mendapat makanan yang aku inginkan,” jawabnya.
Sejumlah orang lantas turun tangan dan mengingatkan satpam soal tindakannya menyuruh si cewek membuka hijab tak bisa dibenarkan. Tapi si satpam bergeming. “Ini bukan urusan anda,” katanya.
Sedangkan staf lainnya ikat berkomentar. “Jangan kasar,” sembari meminta si cewek muslimah berhenti memfilmkan peristiwa itu.
Namun, korban tindakan diskriminatif itu tak mau menghentikan aksinya merekam insiden tersebut meski staf McDonald’s menjanjikan akan melayaninya. “Saya tak ingin apa pun lagi,” katanya
Kepada Guardian, cewek tersebut mengaku sudah sering video tentang perempuan muslimah yang dipaksa melepas jilbab. Tapi, dia tak menyangka bakal mengalami kejadian itu.
”Akhirnya itu terjadi padaku dalam kehidupan nyata. Sulit dipercaya,” katanya.
Ketika peristiwa itu berakhir, cewek muslimah itu baru menyadari bahwa situasinya bisa menjadi berbahaya. Temannya bahkan terkejut dan ketakutan.
“Saya tak akan masuk ke McDonald’s lagi,” kata si perempuan muslimah korban tindak diskriminasi itu.
Sedangkan juru bicara McDonald’s memastikan tak ada kebijakan membatasi atau mencegah pengunjung berjilbab ataupun pakaian relijius lainnya memasuki salah satu restorannya. Karena itu, sang juru bicara meminta maaf atas insiden itu.
“Kami menyambut pelanggan dari semua agama dan hendak meminta maaf pada pelanggan karena situasi itu tak seharusnya terjadi. Kami menganggap ini masalah sangat serius dan menangani individu-individu yang terlibat,” tuturnya.(guardian/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waktunya Big Ben Tidur, Empat Tahun Setop Berbunyi
Redaktur & Reporter : Antoni