jpnn.com, JAKARTA - Secara umum semua jenis virus bisa bermutasi saat replikasi dalam proses infeksi.
Pernyataan itu dikatakan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menanggapi ditemukannya mutasi COVID-19 yang memunculkan varian baru virus tersebut di Inggris, Eropa dan Australia.
BACA JUGA: Jaringan Muda Muslim Jakarta Keluarkan Pernyataan Keras, Ditujukan Buat Habib Rizieq
"Secara umum semua virus bisa bermutasi pada saat replikasi dalam proses infeksi. Upaya yang dapat dilakukan saat ini adalah dengan menekan penularannya," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis.
Wiku mengatakan dengan mematuhi protokol kesehatan maka semua pihak bisa berkontribusi dalam menekan laju mutasi COVID-19 karena replikasi virus dalam proses infeksi bisa dicegah.
BACA JUGA: Irjen Fadil Imran Umumkan 45 Polisi Telah Dipecat
Terkait ditemukannya varian COVID-19 baru di South Wales, Inggris serta Eropa dan Australia, Wiku menyampaikan Pemerintah Indonesia berkomitmen melakukan surveillance perubahan genetika virus serta sebarannya secara nasional maupun global sebagai upaya antisipatif terhadap jenis atau sebaran hasil mutasi COVID-19 di Indonesia.
Dia menekankan selain melakukan upaya dengan pendekatan ilmiah, pemerintah tanggap dengan kebijakan pengetatan mobilitas termasuk kedatangan orang dari luar negeri.
BACA JUGA: Swab Test Antigen Mahal, Mayjen Dudung dan Irjen Fadil Turun Tangan
Peraturan tentang pengetatan mobilitas kedatangan orang dari luar negeri khususnya Inggris, Eropa dan Australia, diatur dalam Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Regulasi Perjalanan.
Hal ini diperlukan dengan tujuan untuk melindungi keselamatan dan kesehatan WNI dari kemunculan imported case. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti