jpnn.com, JAKARTA - Pendiri Akademi Hipnoterapi Indonesia (AHI) Ariesandi Setyono turut membantu masyarakat yang terdampak virus corona (covid-19).
Dia memberikan terapi online gratis sebagai bentuk kepeduliannya terhadap masyarakat di tengah pandemi corona.
BACA JUGA: Inilah Contoh Daerah yang Gagal Total Menangani Wabah Virus Corona
Menurut pakar Hipnoterapi di Indonesia yang sudah berkecimpung selama lebih dari sepuluh tahun itu, ada hal yang perlu disadari bahwa ada bagian dari diri seorang manusia yang tidak dapat dikekang.
Dia menjelaskan, pikiran yang bebas bisa menghasilkan produktivitas yang sama baiknya dengan kondisi sebelum terjadi pandemi corona.
BACA JUGA: Takut Tiongkok Murka, WHO Tidak Undang Taiwan Bahas Virus Corona
"Pikiran dapat digunakan dengan tepat untuk menghasilkan produktivitas,” kata Ariesandi, Senin (18/5).
Meskipun demikian, sambung Ariesandi, pikiran juga bisa digunakan mengembangkan kecemasan, kekurangan dan ketakutan.
“Pikiran yang diisi dengan kegembiraan tak dapat merasakan kesedihan. Pikiran yang diisi dengan produktivitas dan keberlimpahan tak dapat merasakan kekurangan,” sambung Ariesandi.
Dia menambahkan, pikiran yang diisi dengan ketakutan dan kekurangan tak dapat merasakan optimisme dan keberlimpahan.
Sebab, sambung Ariesandi, dalam satu saat pikiran hanya dapat mengolah satu hal.
"Pikiran kita ibarat seperti tanah yang dapat menumbuhkan tumbuhan apa pun yang dilemparkan padanya,” terang Ariesandi.
Ariesandi juga menjelaskan secara detail mengenai teknik menggunakan pikiran untuk memaksimalkan produktivitas melalui video yang sudah bisa diakses secara gratis di link YouTube https://bit.ly/programpikiran
Masyarakat yang ingin mendapatkan layanan terapi online dari tim AHI dapat langsung segera mendaftarkan diri melalui https://terapigratis.ariesandi.com
“Harapannya agar setelah mengikuti terapi ini masyarakat dapat terbebas dari kekhawatiran, kecemasan, ketakutan, atau psikosomatis lainnya akibat dampak negatif di masa pandemi covid-19,” ujar Ariesandi. (jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ragil