Virus Corona Diprediksi Memukul Kinerja Produksi Ponsel Dunia ke Titik Terendah

Selasa, 11 Februari 2020 – 22:41 WIB
Ilustrasi ponsel. Foto: Ist

jpnn.com - Wabah virus corona diprediksi memukul kinerja produksi ponsel pintar global pada kuartal pertama tahun ini. Bahkan hingga titik terendah dalam 5 tahun terakhir.

Lembaga riset pasar TrendForce memperkirakan produksi ponsel pintar global, pada kuartal pertama akan turun 12 persen menjadi 275 juta unit, setelah wabah virus corona menewaskan lebih dari 900 orang di Tiongkok.

BACA JUGA: Investasi 9 Juta Dolar Amerika, Asus akan Produksi Ponsel Pintar di Batam

“Tertundanya pengoperasian kembali pabrik dan ketidakpastian jumlah karyawan yang kembali bekerja akan menyebabkan pengiriman komponen kunci tertunda, sehingga memengaruhi produksi ponsel pintar,” kata TrendForce, dilansir Yonhap, Senin (10/2).

Di antara enam vendor ponsel teratas, Samsung, yang berada di posisi pertama, diperkirakan memproduksi 71,5 juta ponsel pintar pada kuartal pertama, turun 3 persen dari perkiraan awal.

BACA JUGA: Samsung Targetkan 2,5 Juta Galaxy Z Flip Terjual, Lampaui Galaxy Fold

Namun, Samsung diproyeksikan merasakan lebih sedikit dampak dari wabah virus corona berbanding produsen lain, karena basis produksi utama perusahaan teknologi asal Korea Selatan itu berada di Vietnam.

TrendForce menambahkan Samsung hanya memiliki 2 persen dari pasar domestik di China.

BACA JUGA: Antrean Inden Suzuki Jimny Sampai 10 Tahun, SIS Setop Pemesanan

Sementara itu, Huawei, produsen ponsel nomor 2 di dunia, diperkirakan memproduksi 42,5 juta unit pada kuartal pertama, turun 15 persen dari perkiraan TrendForce sebelumnya.

Demikian pula dengan Apple, produksi perusahaan yang berbasis di Cupertino, AS, itu diproyeksikan turun dari 45,5 juta menjadi 41 juta unit selama periode yang sama.

Meski begitu, TrendForce tidak memiliki "pandangan yang terlalu pesimistis" terhadap produksi ponsel pintar secara keseluruhan pada tahun ini.

“Selama wabah dapat dikendalikan dan tingkat permintaan dasar dapat didukung oleh ekonomi global secara keseluruhan, kami percaya sebagian besar permintaan ditangguhkan, bukan dihilangkan," kata TrendForce. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler