Virus Corona Menggila, Ikatan Dokter Nigeria Kecam Bantuan dari Tiongkok

Kamis, 09 April 2020 – 12:47 WIB
Bantuan alat medis COVID-19 dari Tiongkok untuk Malaysia. Foto: ANTARA Foto/Chendrawasih KLN/TM

jpnn.com, ABIDJAN - Tim medis asal Tiongkok telah tiba di Nigeria untuk membantu negara tersebut memerangi wabah virus corona. Mereka disambut sejumlah pejabat tinggi pemerintahan di bandara Abuja, Rabu (8/4).

Meski mendapat sambutan karpet merah dari pemerintah, tim beranggotakan 15 orang tersebut justru ditolak rekan seprofesi mereka sendiri. Ya, Asosiasi Medis Nigeria, organisasi dokter terbesar negara itu, sejak jauh-jauh hari sudah mengecam bantuan dari Tiongkok.

BACA JUGA: Ekspor Kelapa Parut Sumut ke Tiongkok Tidak Surut di Tengah Pandemi Corona

Bagi mereka, Tiongkok patut disalahkan atas wabah virus corona yang kini sudah menyebar ke hampir seluruh penjuru. Karena itu, sangat memalukan jika pemerintah justru meminta bantuan kepada Negeri Tirai Bambu tersebut.

"Akan sangat mencederai moral pekerja kesehatan yang selama ini menderita di garis depan, jika pemerintah tetap mengundang dokter-dokter Tiongkok itu," tulis pihak Asosiasi Medis Nigeria dalam sebuah pernyataan.

BACA JUGA: Tiongkok Terbukti Sukses Mencegah Impor Kasus Virus Corona

"Undangan tersebut merendahkan semua pengorbanan mereka (pekerja kesehatan) dalam pandemi ini."

Ini bukan kali pertama bantuan dari Tiongkok disambut dengan penuh kecurigaan oleh publik Nigeria. Otoritas pengendalian wabah setempat pekan lalu sempat direpotkan rumor bahwa ada virus corona di peralatan medis yang disumbangkan Tiongkok.

BACA JUGA: Menlu Filipina: Terima Kasih Rakyat Tiongkok

Meski begitu, pemerintah tetap membuka pintu bagi berbagai bantuan dari Tiongkok. Negara itu sebelumnya telah menerima masker, APD dan alat tes virus corona dari bos Alibaba, Jack Ma.

Nigeria sejauh ini telah melaporkan 254 kasus virus corona dengan enam kematian. Sistem kesehatan yang lemah dan tingkat kepadatan penduduk membuat negara tersebut rentan terhadap wabah penyakit. (afp/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler