Virus Corona, Pekerja Asal Tiongkok Harus Dilarang Masuk RI

Minggu, 26 Januari 2020 – 17:25 WIB
ILUSTRASI: Waspada terhadap penularan penyakit pneumonia berat dari China yang diduga disebabkan virus korona tipe baru. Foto: Antara/Tim Infografis/am.

jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Ombudsman RI Laode Ida, meminta pemerintah menyetop dahulu masuknya pekerja asing asal China, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), seiring merebaknya virus Corona yang diketahui berasal dari Wuhan, salah satu kota di Negeri Tirai Bambu.

"Sehubungan dengan muncul virus Corona, maka pemerintah Indonesia seharusnya segera mengeluarkan larangan masuknya Pekerja asal China bahkan wisatawan China ke Indonesia," kata Laode kepada jpnn.com, Minggu (26/1).

BACA JUGA: Virus Korona Dorong Pasar Memilih Emas

Dia juga mendorong agar para pekerja yang sudah telanjur berada di Indonesia segera didata dan dilakukan pemeriksaan khusus, untuk memastikan mereka terbebas dari virus mematikan itu. 

"Ini sangat serius agar warga bangsa ini terhindar dari virus Corona yang sudah menjangkit dan korban yang banyak didaratan China. Penyebarannya sudah menimbulkan korban jiwa di sejumlah negara termasuk di tetangga kita (Singapore dan Thailand-red)," jelas mantan anggota DPD RI ini.

BACA JUGA: Imlek 2020, Hyundai Tucson Bawa Penyegaran, Sebegini Harganya

Bagi Laode, perlindungan terhadap nyawa warga negara Indonesia adalah jauh lebih utama ketimbang membebaskan pekerja asal China masuk atas nama Investasi. Sebab, virus yang mematikan itu sudah terbukti bersumber dari Tiongkok.

"Pemerintah Indonesia memiliki kewajiban asasi untuk melindungi warganya dari bahaya kontaminasi dari virus yang kemungkinan dibawa oleh para pekerja atau para wisatawan China," tegas Laode.

BACA JUGA: Virus Korona Tiongkok Sudah Renggut 25 Nyawa, WHO Belum Tetapkan Status Darurat

Pria kelahiran Tobea, Muna, Sulawesi Tenggara ini mengingatkan bahwa para pekerja asal China dengan kategori buruh kasar pun setiap hari masuk ke Indonesia.

Bahkan yang masuk ke daerah Sulawesi Tenggara dan Tengah saja hingga hari ini masih melalui rute penerbangan bandara Cenkareng - Kendari. "Setiap hari ada dua pesawat dengan penumpang lebih dari 70 persen adalah para buruh asal China," tukas Laode.

Dia menambahkan bahwa pada 2018 lalu, Ombudsman RI sudah melakukan investigasi ke sejumlah daerah dan menemukan fakta bahwa mereka umumnya pekerja di smelter-smelter PMA asal China. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler