Virus Corona Tak Angker Lagi, Tiongkok Tarik Ribuan Tenaga Medis dari Hubei

Selasa, 17 Maret 2020 – 10:29 WIB
Petugas medis melakukan perawatan terhadap sejumlah pasien terjangkit virus Corona, di Central Hospital di Wuhan, Tiongkok, Sabtu (25/1/2020) menurut foto yang diunggah di medsos. Foto: ANTARA FOTO/Reuters/ama.

jpnn.com, BEIJING - Tiongkok kembali memamerkan kepada dunia keberhasilannya mengatasi wabah virus corona. Saat negara-negara lain tengah panik, Beijing justru menarik pulang tenaga medis di Hubei, provinsi yang merupakan tempat kelahiran dan episentrum wabah tersebut.

Penarikan petugas medis dilakukan dengan memperhatikan situasi dan kondisi pasien. "Mereka harus tetap mendapatkan perawatan yang memadai dan pelayanan kesehatan di provinsi itu tetap berlanjut," demikian hasil rapat Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (CPC) yang diterima ANTARA Senin (16/3) malam. Rapat yang berlangsung di Beijing tersebut dipimpin langsung Perdana Menteri Li Qekiang.

BACA JUGA: Tiongkok Laporkan 21 Kasus Baru Virus Corona, Hanya 1 Transmisi Lokal

Data Komisi Nasional Kesehatan Tiongkok (NHC) per 8 Maret 2020 tercatat 346 tim medis yang beranggotakan lebih dari 42.600 petugas masih bertugas di Provinsi Hubei.

NHC melihat adanya tren positif dalam mempersempit epidemi dan penyebaran wabah tersebut sudah mulai terkendali.

BACA JUGA: Satu Warga Tiongkok Terjebak di Sumbar, Tak Bisa Pulang

Meskipun demikian NHC menganggap bahwa kasus kiriman dari negara lain masih menjadikan penuntasan epidemi di Tiongkok belum pasti, sehingga diperlukan adanya pengawasan ketat terhadap individu, masyarakat lokal, dan wisatawan yang dilaporkan terpapar virus mematikan tersebut.

Tiongkok menerima 20 kasus kiriman baru dari beberapa negara pada Selasa sehingga jumlah total kasus kiriman saat ini telah mencapai angka 143.

BACA JUGA: Makin Banyak Provinsi di Tiongkok Nyatakan Bebas Corona

Pemerintah Tiongkok merancang pemberian subsidi kepada petugas medis di garis depan, masyarakat yang membatu pengendalian wabah, polisi dan tenaga sukarelawan, selain juga pekerja bangunan renovasi gedung dan fasilitas kesehatan lainnya, demikian hasil rapat pimpinan CPC.

Pemerintah setempat menjamin hak-hak pekerja yang diisolasi, termasuk gaji, terpenuhi. Para pengusaha didorong melakukan penyesuaian pembayaran gaji, mempersingkat jam kerja, dan waktu giliran. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler