Virus Covid-19 Varian Baru Masuk, Ini Saran Ekonom untuk Iklim Investasi

Selasa, 02 Maret 2021 – 20:38 WIB
Pengamat sarankan beberapa hal untuk jaga iklim investasi saat masuknya Covid-19 varian baru. Ilustrasi: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan pemerintah perlu menjaga iklim investasi dalam negeri.

Hal ini dikatakan Bhima menanggapi masuknya virus Covid-19 varian baru dari Inggris bisa saja mengguncang iklim investasi dalam negeri.

BACA JUGA: Ikhtiar Satgas Membendung Varian Baru Covid-19 Masuk Indonesia

Dia juga mengingatkan, pemerintah perlu melakukan sejumlah pembenahan untuk menjaga iklim investasi.

"Investasi akan meningkat kalau permintaan domestik lebih dulu naik. Jadi kunci saat ini adalah penanganan pandemi," jelas Bhima saat dihubungi JPNN.com, Selasa (2/3).

BACA JUGA: Varian Baru Virus SARS-CoV-2  Mendekati Indonesia, Menristek Bergerak Cepat

Dia juga mengatakan, saat ini pemerintah belum bisa membuka penerbangan internasional dan mendongkrak sektor pariwisata.

Hal itu cukup berisiko mengingat adanya virus varian baru yang muncul.

"Sementara sektor investasi di manufaktur dan pariwisata cenderung mengalami penurunan," ujar dia.

Kendati demikian, dia menjelaskan, pemerintah masih bisa mengandalkan investasi di sektor lain.

"Investasi masih mengandalkan sektor pertambangan dan konstruksi khususnya investasi smelter nikel China yang terus ekspansi," ujar Bhima.

Kemudian, lanjut Bhima, pemerintah harus melirik investasi pasa industri yang berorientasi pada ekspor.

"Dengan cara penyempurnaan fasilitas di kawasan industri manufaktur existing," ungkap dia.

Sementara itu, dari sisi kebijakan, pemerintah sebaiknya konsisten dalam mempertimbangkan berbagai hal.

"Sebaiknya harus konsisten dengan pertimbangan kajian yang menyeluruh jangan maju mundur akhirnya menimbulkan ketidakpastian investasi," kata Bhima.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengonfirmasi telah ditemukan dua kasus yang terkait dengan mutasi B 1.1.7 atau VOC202012/01 atau VUI202012/01 dari Inggris di Indonesia.

"Dua kasus baru mutasi B 1.1.7 ditemukan di Indonesia. Ini baru ditemukan tadi malam," kata Dante dalam peringatan 1 tahun pandemi Covid-19 secara daring, Selasa (2/3). (mcr10/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler