Virus Ebola Teror Uganda

Selasa, 31 Juli 2012 – 12:39 WIB
KAMPALA -- Wabah virus mematikan Ebola yang pernah menebar kematian beberapa waktu lalu, kini mengancam Uganda. Virus ini bahkan telah menyebar ke ibukota Kampala.

"Wabah virus mematikan ebola telah menyebar ke ibukota Kampala. Sekitar 90 persen korban yang tertular Ebola tidak dapat diselamatkan," ujar Presiden Ugandan Yoweri Museveni kepada BBC (30/7).

Dijelaskannya, tercatat dua kasus dilaporkan di ibukota, dengan seorang korban dalam keadaan sekarat di rumah sakit. Para petugas kesehatan setempat kini tengah mencoba untuk melacak siapapun yang pernah kontak dengan korban dan harus dikarantina.

Seperti diketahui, Ebola adalah salah satu penyakit akibat virus yang sangat fatal dan menyebar melalui kontak langsung. Penyakit akibat virus ini menewaskan 90 persen orang yang tertular.

Ditambahkan, bahwa masyarakat harus menghindari jabat tangan, mencium atau berhubungan seks untuk mencegah penyakit ini menyebar. Museveni menambahkan,  sanak saudara atau rekan-rekan korban juga dilarang menguburkan siapapun yang dicurigai meninggal karena ebola.

"Mereka harus memanggil petugas kesehatan karena mereka lah yang mengetahui cara pemakaman," tegasnya.

Selain masyarakat umum, disebutkan tujuh dokter dan 13 petugas kesehatan di rumah sakit Mulago -rumah sakit acuan di Kampala- dikarantina setelah  seorang pasien dibawa ke sana. Bahkan, salah seorang korban petugas kesehatan yang dipindahkan ke ibukota telah meninggal.

Hingga kini belum ditemukan vaksin untuk ebola, namun gejalanya termasuk demam, muntah dan diare. Korban pertama wabah terakhir ini adalah seorang perempuan hamil di kawasan Kibaale, sekitar 170 km di barat Kampala. Penyakit itu kemudian menyebar pada saat terjadi pemakaman.

Wabah terakhir ebola di Uganda terjadi tahun 2000 dengan korban tertular 425 orang dan setengahnya meninggal. (Esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluarga Korban Aksi Joker Gugat Pengelola Bioskop

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler