jpnn.com, PALEMBANG - Virus flu burung (H5N1) kembali ditemukan di Kota Palembang setelah uji sampel terhadap ratusan ayam kampung yang mati mendadak di Kecamatan Kalidoni pada awal Januari 2020.
Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumatera Selatan (Sumsel), Jafrizal menjelaskan, sebelumnya kasus ayam mati mendadak juga terjadi di Kecamatan Plaju pada November 2019. Namun pihaknya tidak bisa menguji sampel ayam tersebut karena sudah dimusnahkan sebelum diperiksa.
BACA JUGA: Diduga Terserang Flu Burung, Ratusan Ayam Mati Mendadak
"Untuk kasus yang di Sekojo Kalidoni kami berhasil bawa sampel ke Balai Veteriner Lampung dan akhir Januari kemarin sudah ada surat resmi bahwa itu positif flu burung," ujar Jafrizal.
Menurut dia, cepatnya penularan virus hingga mematikan ratusan ayam hanya dalam beberapa hari di Plaju dan Sekojo tersebut menjadi indikasi kuat adanya virus Flu Burung yang punya potensi menular ke manusia karena bersiat zoonosis.
BACA JUGA: Tes Unggas Liar Untuk Cegah Flu Burung
Namun, peternak dari ratusan ayam tersebut juga sudah dipastikan masih aman dari kontaminasi virus dan diberikan edukasi terkait pola peternakan yang baik, sebab pihaknya melihat munculnya virus Flu Burung itu turut dipicu tata kelola peternakannya.
"Pola pemeliharaan peternak rakyat itu kan ayamnya dilepas liarkan saja kemana-mana bahkan ada yang di pohon-pohon, amat berbeda jika dibandingkan peternakan komersil yang ayamnya dikandang dan divaksinasi," tambah Jafrizal.
Temuan virus Flu Burung awal 2020 menjadi yang pertama sejak kasus terakhir ditemukan pada 2015. Kota Palembang punya banyak riwayat temuan kasus sejak wabah H5N1 tersebut muncul pada 2008.
"Tahun 2018 kami sempat canangkan Kota Palembang bebas flu burung karena tidak ada temuan, tapi sekarang malah muncul lagi," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti