BOGOR – Penyakit-penyakit infeksius yang bersumber pada hewan (zoonosis) saat ini cukup mengancam kehidupan manusia. Avian influenza, rabies dan antraks adalah beberapa jenis penyakit zoonosis yang sangat berdampak bagi kesehatan masyarakat. Seperti dapat menyebabkan sakit, kecemasan, ketakutan bahkan yang lebih parah lagi dapat menyebabkan kematian.
Penyakit tersebut timbul sebagai dampak dari kerusakan lingkungan dan pemanasan global (global warming). Untuk itu, zoonosis penting menjadi perhatian .
“Penyakit zoonosis adalah penyakit yang menular dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya, yang baru muncul kembali dan sedang meningkat di dunia,” tutur Dosen IPB Heru Setijanto pada seminar nasional zoonosis di IPB International Convention Center (IICC), kemarin.
Menurutnya, pencegahan, pengendalian dan pemberantasan zoonosis yang paling efektif adalah dengan melakukan pengendalian di sumbernya, yaitu hewan. Melalui penerapan pendekatan induk semang-agen patogen-lingkungan dan pendekatan musti disiplin ilmu.
Heru menambahkan, saat ini di dunia terdapat 1415 jumlah penyakit. Dimana 75 persen dari penyakit tersebut bersifat zoonosis. “70 persen dari penyakit zoonosis bersumber dari satwa liar. Dan itu perlu diwaspadai,” paparnya.
Ia menyebutkan, penanganan zoonosis sendiri sampai dengan saat ini dinilai masih belum tuntas. Hal itu disebabkan karena masih belum bersinergisnya pihak-pihak yang menangani permasalahan tersebut.
“Harus ada sinergisme antara dokter hewan dengan dokter. Kalau ini tidak tuntas, ya pasti tidak akan selesai-selesai, selalu muncul permasalahan-permasalahan. Flu burung saja belum selesai sampai sekarang, berarti harus kita cari dimana masalahnya,” jelas dia.
IPB dalam hal ini memiliki kompetensi di bidang pertanian dapat berperan penting dalam melakukan penelitian, pendidikan dan pengabdian masyarakat dalam bentuk pencegahan, pengendalian serta pemberantasan zoonosis.
Berdasarkan pemasalahan itu, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB mengusulkan untuk mendirikan sebuah Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional. (RB/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Harus Klarifikasi Anis Matta
Redaktur : Tim Redaksi