JAKARTA-Polemik dualisme kompetisi sepak bola di Indonesia membuat para pemain mulai bertindak. Mereka memberikan dukungan sekaligus meminta PSSI agar memaksimalkan langkah rekonsiliasi merangkul klub-klub Indonesia Super League (ISL).
Beberapa pemain yang tergabung dalam Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) itu bahkan datang langsung ke kantor PSSI, kemarin (29/3).
"Kami kesini hanya ingin mengutarakan dukungan. Kami ingin rekonsiliasi bisa segera terlaksana," ujar CEO APPI Valentino Simanjuntak, pasca pertemuan.
Ventino tak sendiri, dia datang bersama tiga pemain yang saat ini merumput di ISL. Mereka adalah Ponaryo Astaman (Sriwijaya FC), Robbie Gaspar (Persib Bandung), dan Greg Nwokolo (Pelita Jaya).
Ikutnya ketiga pemain tersebut diharapkan oleh Valentino bisa dilihat oleh klub-klub tempat mereka bermain sebagai hal yang positif. Jadi, lanjut dia, undangan dan surat tawaran yang diberikan kepada PSSI diharap bisa direspon dengan baik.
"Kami ingin polemik ini bisa diselesaikan secepatnya. Tawaran dari PSSI harusnya bisa dipertimbangkan. demi menyelamatkan sepak bola, kenapa harus ditolak tawaran rekonsiliasinya," terangnya.
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin yang ditemui terpisah membenarkan jika APPI telah memberi dukungan. Dia juga menjelaskan beberapa poin yang sempat dibicarakan dengannya terkait kepentingan beberapa pemain yang berlaga di dua kompetisi berbeda. "Mereka (APPI) berharap segera selesai. Karena mereka melihat dampak dan yang dirugikan adalah pemain," ucapnya.
Kerugian tidak bisa memperkuat timnas bagi pemain yang sebenarnya layak masuk timnas juga menjadi bahan pembicaraan. Djohar menegaskan jika pemain memang menjadi korban akibat tidak diakuinya ISL oleh PSSI.
Selain itu, masalah krusial lainnya adalah kekhawatiran pemain asing yang berlaga di ISL bakal kesulitan mengurus Visa kerja. Pasalnya, pengurusan tersebut harus melalui rekomendasi dari PSSI. Padahal, tambah Djohar, ISL dianggap bukan bagian dari PSSI sebelum menerima tawaran rekonsiliasi.
Dari pertemuan dengan APPI, Djohar menyebut ada sekitar 81 pemain yang akan segera habis masa visanya. Karena itu, mereka meminta agar ada perwakilan yang bisa menginformasikan kepada PSSI dan memberikan solusi.
"Mereka berada di luar kompetisi resmi PSSI. Karena itu kami tentu tidak bisa memberikan rekomendasi. Itu yang membuat pemain asing merasa terancam dan menyampaikan dukungan untuk rekonsiliasi," papar lelaki bergelar profesor tersebut. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Langkah Kubu Djohar Arifin Dinilai Terlambat
Redaktur : Tim Redaksi