jpnn.com - JAKARTA - Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa mengatakan visi misi pertanian pasangan nomor urut dua, Jokowi-JK lebih bisa diharapkan mengangkat keterpurukan petani selama 10 tahun terakhir ini. Menurutnya, apa yang dicanangkan melalui program reforma agraria melalui pembagian 1 juta hektar lahan untuk petani kecil bisa memperbaiki nasib petani.
"Program tersebut bisa menciptakan lapangan usaha untuk petani kecil minimum 4,5 juta,” ujar Dwi Andreas, Minggu (6/7).
BACA JUGA: Jika Kalah, Prabowo Janji Dukung Kebijakan Jokowi
Dwi menjelaskan selain program reforma agraria melalui pembagian 1 juta hektar lahan, program Jokowi-JK dalam pengalihan subsidi pupuk dan benih juga akan melindungi petani. Termasuk pemberian subsidi output dan perlindungan harga sehingga petani tidak merugi ketika panen.
Dia menjelaskan pengaruh perubahan iklim juga sudah diantisipasi oleh Jokowi-JK melalui perbaikan jaringan irigasi dan pembangunan embung, dan dan waduk. Ketimpangan penguasaan lahan juga akan diatasi melalui program "transmigasi hebat", program pengembangan lahan perkebunan dan pangan skala besar dengan kepemilikan petani 80 persen dan pengusaha 20 persen di lahan seluas 8 juta hektar,
BACA JUGA: KY dan MA Buka Rekruitmen 350 Calon Hakim pada Oktober 2014
Bahkan, Ketua Umum Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (AB2TI) ini mengatakan ide pendirian Bank dan Asuransi Agro-Maritim yang digagas oleh Jokowi-JK akan bisa membebaskan petani jeratan rentenir dan spekulan pangan.
"Secara umum melalui program-program yang konkrit tersebut kesejahteraan petani dalam lima tahun mendatang bisa meningkat tajam dan kedaulatan pangan bagi Indonesia bisa benar-benar terwujud," katanya. (rmo/awa/jpnn)
BACA JUGA: Jelang Hari Pemilihan, Tim Prabowo Kian Solid
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendaftaran Ormas Bersifat Politis
Redaktur : Tim Redaksi