PADANG - Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Brigjen (Pol) Wahyu Indra Pramugari mengatakan pihaknya sama sekali tidak terlibat dengan kegiatan tambang emas liar di Nagari Lubuk Ulang-Alik Selatan, Kecamatan Sangir Batanghari di Solok Selatan (Solsel), Sumbar.
Hal tersebut dikatakan Wahyu Wahyu Indra Pramugari, menjawab pertanyaan sejumlah anggota DPR dan DPD asal Sumbar, dalam pertemuan forum musyawarah pimpinan provinsi, di kediaman dinas Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno di Padang, Jumat (22/3).
"Tahun 2011 saya ditugaskan di Sumatera Barat. Dua hari setelah dilantik sebagai Kapolda, saya langsung menghadap gubernur dan menyampaikan visi dan misi saya sebagai kapolda yakni zero maksiat, judi, illegal mining dan illegal logging," kata Wahyu Indra Pramugari.
Visi dan misi tersebut lanjut Kapolda, juga telah disampaikan kepada seluruh jajaran kepolisian di Sumbar. Kalau ada diantara anggota Polda Sumbar yang terbukti terlibat, pasti diberi sanksi.
"Demikian juga saya, kalau ada bukti terkait dengan illegal mining atau illegal logging, juga siap menerima sanksi," janji Wahyu Indra Purnama.
Selain itu dia juga menjelaskan lolosnya ratusan eskavator ke Nagari Lubuk Ulang-Alik Selatan, Kecamatan Sangir Batanghari di Solok Selatan (Solsel). "Itu berawal adanya surat rekomendasi Pemda Solsel tentang keperluan alat-alat berat," ungkapnya.
Setelah dicek langsung, menurut Kapolda ternyata surat tersebut belum ditandatangani Bupati Solsel sementara eskavator tersebut sudah sampai di Solsel.
"Lolosnya eskavator ke Solsel karena semula dengan alasan rekomendasi bupati. Setelah dicek, rekomendasi dimaksud belum ditandatangani bupati sementara peralatan itu sudah masuk ke sejumlah lokasi yang saat ini menjadi area tambang emas liar,"
Dikatakannya, dalam rekomendasi Bupati kebutuhan eskavator bagi Solsesl hanya belasan unit saja. Tapi eskavator yang saat ini banyak beroperasi di pedalaman Solses berasal dari tumpangan eskavator yang direkomendasikan Pemkab Solsel, imbuhnya. (fas/jpnn)
Hal tersebut dikatakan Wahyu Wahyu Indra Pramugari, menjawab pertanyaan sejumlah anggota DPR dan DPD asal Sumbar, dalam pertemuan forum musyawarah pimpinan provinsi, di kediaman dinas Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno di Padang, Jumat (22/3).
"Tahun 2011 saya ditugaskan di Sumatera Barat. Dua hari setelah dilantik sebagai Kapolda, saya langsung menghadap gubernur dan menyampaikan visi dan misi saya sebagai kapolda yakni zero maksiat, judi, illegal mining dan illegal logging," kata Wahyu Indra Pramugari.
Visi dan misi tersebut lanjut Kapolda, juga telah disampaikan kepada seluruh jajaran kepolisian di Sumbar. Kalau ada diantara anggota Polda Sumbar yang terbukti terlibat, pasti diberi sanksi.
"Demikian juga saya, kalau ada bukti terkait dengan illegal mining atau illegal logging, juga siap menerima sanksi," janji Wahyu Indra Purnama.
Selain itu dia juga menjelaskan lolosnya ratusan eskavator ke Nagari Lubuk Ulang-Alik Selatan, Kecamatan Sangir Batanghari di Solok Selatan (Solsel). "Itu berawal adanya surat rekomendasi Pemda Solsel tentang keperluan alat-alat berat," ungkapnya.
Setelah dicek langsung, menurut Kapolda ternyata surat tersebut belum ditandatangani Bupati Solsel sementara eskavator tersebut sudah sampai di Solsel.
"Lolosnya eskavator ke Solsel karena semula dengan alasan rekomendasi bupati. Setelah dicek, rekomendasi dimaksud belum ditandatangani bupati sementara peralatan itu sudah masuk ke sejumlah lokasi yang saat ini menjadi area tambang emas liar,"
Dikatakannya, dalam rekomendasi Bupati kebutuhan eskavator bagi Solsesl hanya belasan unit saja. Tapi eskavator yang saat ini banyak beroperasi di pedalaman Solses berasal dari tumpangan eskavator yang direkomendasikan Pemkab Solsel, imbuhnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Cabe Tembus Rp65 Ribu per Kg
Redaktur : Tim Redaksi