jpnn.com - JAKARTA - Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi mengajak masyarakat Indonesia membeli produk usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) yang dihasilkan dari kawasan transmigrasi.
Viva bahkan menggaransi rasa maupun kualitas dari produk-produk UMKM yang ada tidak akan mengecewakan.
BACA JUGA: Viva Yoga Ungkap Rencana Kementrans Bangun Industri Coklat di Kawasan Transmigrasi
Dia mencontohkan seperti cokelat isi kurma yang dia makan.
Rasanya benar-benar lezat, enggak kalah dari produk luar negeri maupun yang dijual di luar negeri.
BACA JUGA: Kementerian Transmigrasi Bertekad Ciptakan Ekonomi Baru di Setiap Kawasan
Selain rasa, Viva Yoga secara khusus juga mengapresiasi kreativitas masyarakat transmigrasi mengolah hasil bumi menjadi makanan modern.
Menurutnya sangat layak go-internasional dan patut diacungi jempol.
BACA JUGA: Kementrans dan LDPP Siapkan Beasiswa Patriot Bagi Anak-anak Muda yang Ingin Kuliah
Viva kemudian memperkenalkan makanan olahan cokelat yang diberi nama 'Cokelat Obat Hati'.
"Buat kamu para jomblo yang lagi sakit hati, ditinggal pacar, tidak usah kecewa. Tidak usah ragu, makanlah cokelat. Namanya Cokelat Obat Hati," ucap Viva dalam keterangannya, Senin (16/12).
Viva Yoga menilai pemilihan nama yang diambil untuk nama cokelat dari Macoa, Polewali Mandar, Sulawesi Barat ini juga sangat kekinian.
Terkesan dekat dengan pada para remaja dan generasi milenial, sekaligus mengajak generasi muda mencintai produk lokal.
"Biar hatinya terobati, makan cokelat dari Macoa, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Ini merupakan produk dari kawasan-transmigrasi yang dipanen, dikemas dengan sangat apik," ucapnya.
Masyarakat yang tertarik untuk mencoba dapat memesan berbagai makanan olahan cokelat dari Macoa lewat media sosial.
Silakan dibuka laman media sosial Instagram: Macoa.official.
"Nyok gaes di order via online, bergerak ekonominya, bahagia rakyatnya," ujar Viva Yoga. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wamentrans Viva Yoga Berencana Revitalisasi Kawasan Transmigrasi untuk Mendukung Program Food Estate
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang