jpnn.com, JAKARTA - Politisi pendatang baru mengancam keberadaan politik dinasti di daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Utara. Temuan survei Y-Publica menunjukkan elektabilitas tertinggi masih berada di tangan calon anggota legislatif (caleg) dari keluarga politisi lama dan petahana.
Mereka adalah Adriana Charlotte Dodonkambey (12,3 persen) dan Vanda Sarundajang (11,3persen). Adriana adalah kakak gubernur Olly Dondokambey, sedangkan Vanda puteri mantan gubernur Sinyo Harry Sarundajang.
BACA JUGA: Caleg PSI Desak Pemkab Garut Libatkan Warga dalam Pengelolaan Sampah
Caleg petahana lainnya adalah Jerry Sambuaga (7,8 persen), EE Mangindaan (7,1 persen), dan Wenny Warouw (3,9 persen). Lalu Bara K Hasibuan (3,6 persen) dan Djenri Alting Kaintjem (3,4 persen).
“Caleg pendatang baru yang paling mencolok adalah Vivi Teskri Lidia George dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI),” ungkap Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam siaran pers di Jakarta, pada Rabu (20/3). Vivi adalah mantan komisioner KPUD Sulut, serta aktif di jaringan organisasi perempuan. Elektabilitas Vivi bertengker di angka 4,3 persen.
BACA JUGA: PSI Serukan Reformasi Anggaran Pendidikan
Nama caleg pendatang baru lainnya misalnya mantan aktivis 98 yang kini menjadi anggota DPD Benny K Ramdhani (2,6 persen). Lalu mantan deputi pemberantasan narkotika BNN Benny Mamoto, yang juga pernah maju dalam pemilihan gubernur (2,9 persen). Lalu caleg PSI seperti Andreas Maria Intama (0,9 persen) dan Allan Zefo Umboh (0,6 persen).
BACA JUGA: Pemimpin Protestan dan Katolik Maluku Minta PSI Teruskan Perjuangan
“Mereka yang belum menentukan pilihan masih cukup tinggi, mencapai 19,4 persen,” kata Rudi. Ini memberi peluang bagi caleg-caleg petahana maupun pendatang baru untuk memperbesar raihan elektabilitas. “Nama-nama caleg yang lain elektabilitasnya terlalu kecil, yang jika ditotal keseluruhannya hanya tersisa 7,3 persen,” pungkas Rudi.
Dalam Pileg 2019, dapil Sulut mendapat alokasi 6 kursi. Survei dilakukan terhadap 800 responden mewakili tiap kecamatan di Sulsel. Sampel dipilih secara acak bertingkat, dengan margin of error 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikhtiar PSI Pastikan Jokowi Tak Kalah Lagi di Bekasi
Redaktur & Reporter : Adil