Volume Ekspor Hasil Perikanan Sulsel Meningkat Tajam

Sabtu, 22 Juni 2019 – 04:52 WIB
Salah seorang nelayan andon mempersiapkan kapalnya sebelum berangkat melaut. Foto: Sugeng Dwi Nurcahyo/Radar Pacitan/JPNN.com

jpnn.com, SULAWESI SELATAN - Kinerja ekspor hasil perikanan asal Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terus menunjukkan tren peningkatan. Berdasarkan data Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPM) Makassar, volume ekspor produk perikanan  Sulsel pada periode Mei 2019 tercatat sebesar 15.089 ton dengan nilai mencapai Rp444,1 miliar.

Jumlah ini meningkat hingga 602,8 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2018 yang hanya sebesar 2.147 ton.

BACA JUGA: KKP Tertibkan Alat Tangkap Benih Lobster

Kepala Balai Besar KIPM Makassar, Sitti Chadidjah menjelaskan ekspor perikanan Sulsel periode Mei 2019 masih didominasi oleh komoditi rumput laut yang mencapai 83 persen, disusul oleh komoditi karaginan sebesar 4 persen.

Sitti menyebut, peningkatan ekspor rumput laut yang berpengaruh pada peningkatan ekspor komoditas perikanan secara umum ini terjadi karena pemberlakuan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) Nomor 18 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Permen KP Nomor 50 Tahun 2017 tentang Jenis Komoditas Wajib Periksa Karantina Ikan, Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan.

BACA JUGA: KKP Kembali Tangkap Kapal Ilegal Malaysia

Dengan pemberlakuan ini menurutnya, pencatatan ekspor rumput laut di Balai Besar KIPM Makassar meningkat signifikan.

Adapun negara tujuan utama ekspor rumput laut Sulsel adalah Tiongkok, sedangkan untuk produk turunannya berupa karaginan diekspor ke Tiongkok dan Amerika Serikat.

BACA JUGA: KKP Kembali Tangkap Kapal Ilegal Malaysia

Selain rumput laut dan karaginan, ekspor komoditi perikanan Sulsel juga turut diramaikan komoditi udang vannamei, tuna, dan tenggiri yang berturut-turut sebesar 3 persen, 2 persen, dan 1 persen.

Namun Sitti mengakui, terjadi penurunan pada ekspor komoditi lobster, kepiting, dan rajungan karena kenaikan biaya logistik.

"Jika melihat data ekspor lobster, kepiting, dan rajungan yang melalui Balai Besar KIPM Makassar, terlihat bahwa tidak ada ekspor lobster pada 2018 dan 2019. Untuk komoditi kepiting dan rajungan terlihat bahwa volume ekspor 2019 menurun bila dibandingkan dengan volume ekspor tahun 2018. Hal ini ditenggarai karena kenaikan biaya logistik," tandas Sitti.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KKP Tangkap 2 Kapal Perikanan Ilegal Filipina


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler