Volume Transaksi AgenBRILink Capai Rp 1.427 Triliun

Rabu, 31 Januari 2024 – 21:29 WIB
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyatakan volume transaksi AgenBRILink sebesar Rp1.427 triliun. Foto: dok BRI

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyatakan volume transaksi AgenBRILink sebesar Rp 1.427 triliun

BRI pun mendapatkan fee based income senilai Rp 1,5 triliun dari transaksi AgenBRILink sepanjang 2023.

BACA JUGA: Agen BRILink & Mekaar Bikin Pendapatan Nasabah Makin Besar

“Saat ini, AgenBRILink mencapai 740 ribu agen di seluruh Indonesia dan memberikan pemasukan cukup besar kepada BRI, yakni mencapai Rp1,5 triliun sepanjang 2023,” kata Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta, Rabu.

Menimbang dari Fee Based Income itu, Sunarso pun menyebut potensi pendapatan yang diterima oleh seluruh agen bisa mencapai 2-3 kali lipat.

BACA JUGA: QLola by BRI Hadirkan Solusi Pengajuan Bank Garansi, Bisa Pantau sampai Penerbitan

Di samping kinerja AgenBRILink, perseroan juga menyambut positif kinerja transformasi digital melalui aplikasi BRImo, yang telah digunakan oleh 31,6 juta pengguna dengan volume transaksi mencapai Rp 4.158 triliun atau tumbuh 55,8 persen (year-on-year/yoy) per Desember 2023.

Sunarso optimistis kinerja tersebut berdampak pada efisiensi operasional perusahaan.

Hal itu tercermin dari Cost to Income Ratio (CIR) BRI yang tercatat berada pada level 41,9 persen, lebih baik dibanding capaian 2022 sebesar 47,4 persen.

"Makin rendah, makin efisien. Ini tak terlepas dari transformasi digital yang kami jalankan,” ujar dia.

Secara keseluruhan, Sunarso mengatakan BRI menatap 2024 dengan penuh optimisme. Perseroan terus berupaya untuk merespons berbagai tantangan guna mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Diketahui, BRI mencetak laba bersih konsolidasi sebesar Rp 60,4 triliun sepanjang 2023. Sementara aset perseroan tercatat tumbuh 5,3 persen yoy menjadi Rp 1.965 triliun.

Penyaluran kredit tercatat sebesar Rp 1.266,4 triliun pada 2023 atau tumbuh 11,2 persen yoy.

Sedangkan DPK perseroan mencapai Rp 1.358,3 triliun atau tumbuh 3,9 persen yoy. Penghimpunan DPK BRI masih didominasi oleh dana murah (CASA) dengan persentase mencapai 64,4 persen atau setara dengan Rp 874,1 triliun.(jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler