Dua korban tewas seketika dan tiga lainnya meninggal di rumah sakit. Tiga di antara lima korban tewas masih satu keluarga. Dua korban tewas lagi adalah tukang ojek yang mengantar keluarga tersebut.
Mereka yang masih satu keluarga adalah Suladi, 48; Suryati, 40, dan Hadri Surya, 5. Mereka warga Desa Kuluran, Kecamatan Kalitengah. Ketiganya adalah bapak, ibu, dan anak. Sedangkan dua korban lainnya, Yatmijan, 47, juga warga Desa Kuluran dan Haryanto, 45, warga Desa Dibe, Kecamatan Kalitengah. Keduanya adalah tukang ojek.
”Bapak dan adik berboncengan satu motor. Sedangkan saya sama ibu berboncengan dengan motor lain. Kami dari rumah ngojek, mau ke Semlaran, Sukodadi,” kata Achmad Feriyadi, 17, anak pertama pasangan Suladi dan Suryati yang selamat dalam kecelakaan itu. Feriyadi menderita patah tulang kaki kiri dan masih dalam perawatan di RSI Muhammadiyah Lamongan.
Kepada Radar Bojonegoro (Jawa Pos Group) Feriyadi mengungkapkan, keluarganya selama ini tinggal di Kedinding Utara, Surabaya. Mereka pulang ke Kalitengah, Lamongan, untuk keperluan foto kartu tanda penduduk (KTP). Untuk kembali ke Surabaya, mereka harus naik ojek di pertigaan Semlaran, Kecamatan Sukodadi. Dari sini mereka akan naik bus menuju Surabaya.
Keluarga beranggota empat orang ini naik dua ojek. Feriyadi naik Honda Supra X nopol S 2797 JR yang dikemudikan Yatmijan bersama Suryati, ibunya. Sedangkan Suladi, bapaknya, naik ojek Supra X nopol S 3350 JS yang dikendarai Haryanto bersama Hadri, sang adik. Mereka berangkat dari rumah sekitar pukul 07.00.
Ketika mereka sampai di jalan rabat beton Desa Pucangro yang kanan kirinya rawa dan sungai, tiba-tiba sebuah sedan Volvo nopol S 1420 AH nyelonong ke lajur yang dilalui dua sepeda motor tersebut. ”Saya tidak ingat. Tahu-tahu saya sudah ada di rumah sakit ini,” katanya.
Sukeri, saksi mata di lokasi kejadian mengatakan, kecelakaan maut tersebut terjadi sekitar pukul 07.30. Sedan Volvo biru yang dikemudikan seorang anggota polisi bernama Bripka Sudarto meluncur dengan kecepatan cukup tinggi dari arah selatan. Dari arah berlawanan melaju dua motor ojek yang ditumpangi para korban dengan kecepatan sedang.
Tak diketahui pasti penyebabnya, sedan Volvo tersebut menabrak dua motor yang sebenarnya sudah berada di pinggir atau badan jalan. Akibat kerasnya tabrakan, dua motor ojek yang melaju beriringan itu terpental hingga masuk kali. Secara bersamaan, sedan Volvo juga tercebur di kali sedalam sekitar enam meter tersebut.
”Sopir sedan yang katanya pak polisi itu diselamatkan dari dalam mobil. Untung dia selamat. Sebab, saat dikeluarkan dari mobil, kondisinya sudah pingsan,” ungkap Sukeri.
Kasatlantas Polres Lamongan AKP P. Sujatmiko yang ikut mengevakuasi korban mengungkapkan, dua korban tewas seketika di TKP (tempat kejadian perkara). Dua korban lainnya meninggal di rumah sakit sekitar satu jam setelah dirawat.
Korban tewas menjadi lima orang, karena Suryati yang kondisinya kritis, akhirnya meninggal setelah dirawat sekitar lima jam.
”Jalan cukup sempit. Jika mobil berkecepatan tinggi, tentu banyak makan jalan. Mungkin tinggal setengah meter. Apa pun kondisinya, motor dari arah berlawanan pasti tertabrak,” terang Sujatmiko.
Sujatmiko menjelaskan, pihaknya kini menyelidiki penyebab mobil sedan Volvo yang dikendarai Bripka Sudarto melaju hingga ke arah kanan. Apakah ada kendaraan lain sehingga pengendara mobil harus lebih ke kanan atau ada penyebab lain. ”Ini masih kami selidiki. Informasinya dia memang tergesa-gesa karena takut telat berangkat piket ke polsek,” terangnya.
Saat ditanya, Bripka Sudarto mengatakan tidak tahu persis kejadiannya. Pria yang juga Kanit Provos Polsek Solokuro, Lamongan, itu mengatakan, saat kejadian, dia merasa tidak mengantuk atau melamun.
”Saya tidak ingat apa-apa. Tahu-tahu mata saya terasa gelap. Saya juga baru sadar ketika sudah di rumah sakit ini,” ujarnya saat berbaring di ruang IRD RSI Muhammadiyah Lamongan. (idi/fiq/c2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Modal Seribu, Kakek Perkosa Putri Tetangga
Redaktur : Tim Redaksi