Voter PSSI Berikan Standing Ovation untuk Iwan Bule di Akhir Pidato Kongres Tahunan

Senin, 16 Januari 2023 – 11:32 WIB
Ketum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule saat memberikan laporan pertanggungjawaban di Kongres Tahunan PSSI di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Minggu (15/1/2023). Foto: Dok PSSI

jpnn.com, JAKARTA - Mochamad Iriawan menyampaikan pertanggungjawaban jabatan sebagai ketua umum PSSI periode 2019-2023 pada Kongres Tahunan PSSI yang berlangsung di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Minggu (15/1/2023).

Para voter PSSI pun memberikan standing ovation, saat dia menyatakan tidak akan maju lagi dalam bursa calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027.

BACA JUGA: Erick Thohir Maju sebagai Ketum PSSI, Kaesang Bilang Begini

Di momen Kongres Tahunan PSSI 2023 itu juga, pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menyampaikan kebanggaannya bisa menjadi keluarga sepak bola Indonesia.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga memutar video perjalanannya selama mengurus PSSI, sehingga menyulut haru dan dilakukannya standing ovation oleh para voters.

BACA JUGA: Begini Tahapan & Mekanisme Pemilihan Ketum PSSI 2023-2027, Tidak Sepaket

"Dalam forum yang terhormat ini, ingin saya sampaikan bahwa setelah melakukan salat istikarah, saya merasa pengabdian kepada PSSI sudah cukup maksimal, tenaga pikiran waktu bahkan materi sudah saya dedikasikan untuk PSSI," kata Iwan Bule dalam pidato terakirnya sebagai Ketua Umum PSSI.

"Saya memutuskan bahwa saya tidak akan maju lagi dalam pencalonan sebagai Ketua Umum dalam KLB mendatang, tetapi saya akan tetap bekerja dan mengawal proses KLB supaya dapat terlaksana dengan kondisi yang aman, nyaman dan lancar bagi seluruh voter," tambahnya.

BACA JUGA: Erick Thohir Siap jadi Ketum PSSI, Yoyok Sukawi Bilang Voter Bingung

Iwan Bule menjadi pemimpin PSSI yang banyak mendapatkan ujian dari berbagai sektor.

Bisa dikatakan dirinya bekerja secara efektif hanya selama satu setengah tahun, karena lima bulan menjabat langsung terganggu dengan adanya pandemi virus Corona, sehingga melumpuhkan tiap sektor, tak terkecuali sepakbola.

Setelah sepakbola kembali memasuki masa normal dan diiringi segenap prestasi mampu ditorehkannya melalui Timnas dan berbagai kelompok umur hingga naiknya peringkat Indonesia dari 179 ke 151 pada ranking FIFA, kemudian muncullah tragedi Kanjuruhan.

Hal tersebut membuat Iwan Bule harus mengambil keputusan untuk mempercepat Kongres Luar Biasa (KLB) untuk membentuk kepengurusan baru, meski terlebih dulu mendapat tekanan dari sana-sini.

KLB juga menjadi salah satu syarat dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan agar kompetisi bisa digulirkan lagi. Meski berat hati, tetapi harus mengikhlaskan, Iwan Bule sempat mengaku harus mengambil keputusan itu dan artinya merelakan jabatan yang harusnya tuntas November 2023 dipercepat sampai 16 Februari 2023.

Di akhir masa jabatan Iwan Bule, akhirnya banyak mata hati yang dibukakan untuk melihat jelas apa yang telah ditorehkan seorang Iwan Bule ketika menjabat sebagai ketua Umum PSSI.

Ucapan terima kasih pun terus mengalir atas segenap yang telah dilakukan oleh Iwan Bule, salah satu contohnya dari Presiden Madura United, Achsanul Qosasi.

"Pertama, terima kasih semuanya, saya sengaja hadir ke Senayan melihat suasana kongres. Ini luar biasa terima kasih kepada Pak Iwan Bule untuk mundur tidak maju kembali lagi. Timnas kita (program) harus kita lanjutkan karena sudah bagus di era Pak Iwan Bule. Peringkat FIFA Indonesia naik drastis. Begitupun pembinaan usia dini. Hanya kompetisi yang harus diperbaiki,” ucap Achsanul Qosasi kepada awak media.

“Saya apresiasi beliau untuk tidak maju lagi, terima kasih kepada Pak Iwan Bule sudah memenuhi rekomendasi TGIPF,” pungkas anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia itu.(dkk/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler