VVIP TOYS Menginspirasi Komunitas Kolektor Mainan Indonesia

Senin, 02 Desember 2024 – 13:58 WIB
VVIP TOYS Collectibles Store hadir sebagai salah satu wadah inspiratif bagi para kolektor.. Foto: dok. pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Di tengah pesatnya perkembangan tren koleksi mainan di Indonesia, VVIP TOYS Collectibles Store hadir sebagai salah satu wadah inspiratif bagi para kolektor.

Toko ini didirikan oleh Antonius Soedjono, seorang penggemar berat mainan yang telah menekuni dunia koleksi sejak lebih dari satu dekade lalu.

BACA JUGA: Paulus Hyu dan Hanung Trisulo Sosok Penggerak Mainan Desainer di Indonesia

Dimulai dari hobinya mengumpulkan action figure pada 2012, Antonius kini memiliki koleksi yang mengesankan, termasuk patung Iron Man setinggi dua meter yang menjadi salah satu kebanggaannya.

"Setiap koleksi punya cerita dan nilai seni tersendiri," ujar Antonius, dalam keterangannya, Senin (2/12).

BACA JUGA: Tingkatkan Pembelajaran Anak Melalui Mainan Edukasi Berbasi Playbase Learning

VVIP TOYS Collectibles Store tidak hanya berfungsi sebagai tempat jual beli, tetapi juga menjadi ruang interaksi komunitas kolektor.

Antonius merancang toko ini agar menciptakan suasana yang mendalam dan membangkitkan nostalgia.

BACA JUGA: Perusahaan Ini Jadi Penerima Izin Kawasan Berikat Produk Mainan Pertama di Jatim di 2024

Para pengunjung, baik kolektor pemula maupun berpengalaman, dapat menikmati desain toko yang memamerkan karakter superhero dan film klasik favorit.

“Toko ini bukan sekadar tempat belanja, tetapi wadah bagi kolektor untuk berbagi cerita dan saling mendukung,” jelasnya.

Selain menyediakan tempat yang nyaman, Antonius juga kerap menggelar acara kecil seperti pertemuan kolektor dan pameran.

Acara-acara ini memperkuat rasa kebersamaan di antara para kolektor dan memberikan peluang bagi pemula untuk lebih mengenal dunia koleksi mainan.

Antonius juga fokus pada edukasi bagi kolektor pemula. Melalui media sosial, dia sering memberikan informasi tentang cara merawat koleksi, mengenali keaslian produk, dan memahami nilai seni di baliknya.

“Koleksi bukan hanya soal memiliki barang, tapi juga menghargai cerita dan seni di baliknya,” katanya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler