Wabah Corona di Korsel Makin Parah, KBRI Seoul Buka Hotline 24 Jam

Selasa, 25 Februari 2020 – 23:10 WIB
Suasana terminal utama kota Gwangju, di area tunggu bus menuju Daegu, tempat ditemukannya pusat penyebaran virus corona di Korea Selatan, pada Minggu (23/2). Foto: ANTARA/GM Nur Lintang/aa.

jpnn.com, SEOUL - KBRI Seoul telah meningkatkan upaya perlindungan terhadap 37.043 WNI di Korea Selatan setelah pemerintah setempat menetapkan status Red Alert terkait virus corona.

KBRI terus menyebarkan berbagai informasi penting mengenai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan virus COVID-19. Hal ini dilakukan baik secara langsung maupun dengan berkoordinasi bersama simpul-simpul dan tokoh masyarakat mitra KBRI, Paguyuban kedaerahan, mahasiswa, juga kelompok keagamaan seperti Jamaah Masjid Indonesia dan juga Jamaat Gereja Indonesia.

BACA JUGA: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Tertunda karena Corona

“Saya percaya bahwa Pemerintah Korea Selatan mampu menangani wabah ini. Hal tersebut ditunjukkan dengan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap langkah-langkah penanganan pemerintah Korsel,” ungkap Dubes RI untuk Korsel Umar Hadi.

Secara khusus KBRI juga secara langsung menelepon sebagian mahasiswa dan masyarakat Indonesia lainnya di daerah yang terdampak paling parah, yaitu di Daegu dan Gyeongsangbuk-do.

BACA JUGA: Ada Kabar Gembira dari Pak Mahfud soal Virus Corona

Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung keadaan mereka, ketersediaan makanan, dan masker kesehatan. Melalui kerja sama dengan berbagai instansi seperti BNI 46, membagikan masker kesehatan gratis terutama ke berbagai daerah yang terkena dampak paling parah.

“Saya terus mengimbau agar masyarakat tetap tenang, selalu mengikuti perkembangan melalui sumber-sumber terpercaya dan juga berbagai imbauan KBRI melalui media sosial KBRI Seoul,“ imbuh Umar Hadi.

BACA JUGA: Perekonomian Digoyang Virus Corona, Pemerintah Langsung Guyur Subsidi untuk Masyarakat

Selama beberapa pekan terakhir, KBRI mengintensifkan info langkah-langkah pencegahan dari paparan COVID-19. Tak ayal sarana komunikasi ini menjadi rujukan penting bukan saja buat masyarakat Indonesia di Korsel namun juga keluarga mereka di Indonesia.

Beberapa hari terakhir hotline KBRI selalu menjadi nomor rujukan berbagai masyarat di Korsel yang khawatir. Berbagai kekhawatiran masyarakat terus dialamatkan mulai dari ketersediaan masker, kondisi terkini di berbagai wilayah, hingga gejala COVID-19 dan dimana rumah sakit rujukan. Hotline KBRI Seoul ini aktif 24 jam, 7 hari dalam sepekan.

Hingga 25 Februari Korsel telah melaporkan 977 kasus terbaru dari COVID-19. Angka ini merupakan angka tertinggi di luar Tiongkok, sebagai pusat penyebaran virus. KBRI Seoul secara aktif akan terus memantau perkembangan ini dan menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan sembari mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan terus waspada. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler