jpnn.com, PENAJAM - Pemerintah memastikan lelang proyek pembangunan bendungan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, untuk memenuhi kebutuhan air bersih sebagai persiapan pemindahan ibu kota negara Indonesia terus berjalan.
"Proses lelang proyek bendungan di wilayah ibu kota baru terus berjalan di LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," kata Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara, Nicko Herlambang di Penajam, Selasa (2/6).
BACA JUGA: Ibu Kota Negara Pindah, Status DKI Jakarta Harus Diubah
Namun lanjut dia, pelaksanaan pembebasan lahan lokasi proyek pembangunan bendungan di wilayah ibu kota negara Indonesia yang baru tersebut ditunda selama pandemi COVID-19.
Pembebasan lahan proyek pembangunan Bendungan Sepaku-Somoi tersebut dalam jadwal dilaksanakan pada Maret dan April 2020, tetapi ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.
BACA JUGA: Arahan Terbaru dari Jokowi soal Pemindahan Ibu Kota Negara
"Badan Pertanahan Nasional pusat menginstruksikan seluruh kegiatan lapangan ditunda selama ada virus corona. Pembebasan lahan sulit dilakukan karena tidak boleh mengumpulkan warga saat pandemi COVID-19, karena sekali pertemuan bisa sampai 300 orang," jelas Nicko.
Pelaksanaan pembebasan lahan lokasi proyek pembangunan Bendungan Sepaku-Semoi tersebut, kata Nicko, juga tidak mungkin dilakukan secara bertahap.
BACA JUGA: Setiap Hari Wanita Ini Harus Melayani Nafsu Bejat Anak Majikan
Anggaran pembebasan lahan lokasi pembangunan bendungan untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di ibu kota negara Indonesia yang baru itu bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Luas lokasi pembangunan bendungan di Desa Tengin Baru, Argomulyo, dan Desa Sukomulyo tersebut mencapai sekitar 378 hektare, terdiri dari 36 hektare untuk tubuh bendungan dan luas genangan sekitar 342 hektare.
Bendungan yang akan dibangun di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, itu memiliki daya tampung sekitar 11,6 juta meter kubik dengan debit 2.400 liter per detik.
Nicko Herlambang berharap pandemi COVID-19 cepat selesai, karena penandatanganan kontrak pembangunan fisik bendungan dengan pihak ketiga akan dilakukan setelah 640 bidang tanah sebagai lokasi pembangunan sudah dibebaskan. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti