Wabah COVID-19 Makin Gawat, Pemerintah Pusat Pertimbangkan Status Darurat

Senin, 04 Januari 2021 – 20:36 WIB
Warga dengan masker pelindung di wajahnya berjalan di kawasan Stasiun Shinagawa saat jam sibuk pertama usai pemerintah Jepang mencabut status darurat nasional Virus Corona di Tokyo, Jepang, Selasa (26/5). Foto: ANTARA

jpnn.com, TOKYO - Jepang sedang mempertimbangkan untuk mengumumkan keadaan darurat untuk Tokyo dan tiga prefektur di sekitarnya pada awal pekan ini.

Pertimbangan untuk pengumuman keadaan darurat tersebut muncul saat kasus infeksi virus corona meningkat dan membebani sistem medis Jepang.

BACA JUGA: Ibu Kota Sudah Tidak Kuat, Pemerintah Pusat Didesak Tetapkan Darurat COVID-19

Jepang mencatat rekor 4.520 kasus baru COVID-19 pada 31 Desember dalam gelombang baru infeksi corona. Hal itu mendorong Tokyo dan beberapa prefektur sekitarnya untuk meminta pemerintah nasional Jepang untuk mengumumkan deklarasi darurat.

Perdana Menteri Yoshihide Suga sejauh ini menolak permintaan tersebut, mengingat potensi kerusakan ekonomi yang dapat ditimbulkan oleh status keadaan darurat.

BACA JUGA: Wabah COVID-19 Masih Gawat, Inggris Kembali Operasikan RS Darurat

Suga akan mengadakan konferensi pers untuk menandai dimulainya tahun 2021 pada pukul 11.00 pagi (waktu setempat).

Sebagai tindakan sementara, restoran dan tempat-tempat karaoke di area Tokyo diminta tutup pada pukul 08.00 malam, sementara tempat bisnis yang menyajikan alkohol harus tutup pada pukul 07.00 malam.

BACA JUGA: Perhatian, Sleman Perpanjang Status Tanggap Darurat COVID-19 dan Erupsi Merapi

Jika keadaan darurat diumumkan, itu akan menjadi kedua kalinya bagi Jepang memasuki keadaan darurat terkait pandemi COVID-19. Keadaan darurat yang pertama berlangsung selama lebih dari sebulan musim semi lalu, ketika sekolah dan bisnis yang tidak penting diminta untuk tutup.

Jepang mengandalkan penutupan sukarela dan pembatasan perjalanan daripada menempuh jenis tindakan penguncian yang kaku yang dilakukan di beberapa negara lain.

Meskipun jumlah kasus COVID-19 di Jepang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan banyak negara di bagian Eropa dan Amerika, Suga menghadapi tantangan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade di Tokyo musim panas ini setelah pandemi COVID-19 menyebabkan penundaan pertama Olimpiade pada 2020. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler